Kesadaran diri tampaknya semakin mendapatkan perhatian belakangan ini. Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita melihat diri kita sendiri dengan jelas, kita menjadi lebih percaya diri dan lebih kreatif. Kita membuat keputusan yang lebih bijaksana, membangun hubungan yang lebih kuat, dan berkomunikasi dengan lebih efektif. Kita cenderung tidak berbohong, menipu, dan mencuri. Para karyawan dengan tingkat kesadaran diri yang tinggi lebih mungkin untuk mendapatkan promosi. Para pemimpin dengan tingkat kesadaran tinggi lebih berpeluang membawa perusahaannya makin maju.
Selama 50 tahun terakhir, para peneliti telah menggunakan berbagai definisi tentang kesadaran diri. Sebagai contoh, beberapa orang melihatnya sebagai kemampuan untuk memonitor dunia batin kita, sedangkan yang lain menyebutnya sebagai keadaan kesadaran diri yang bersifat sementara. Ada pula yang menggambarkannya sebagai perbedaan antara cara kita memandang diri sendiri dan cara orang lain memandang kita.
Jadi sebelum kita dapat fokus pada cara meningkatkan kesadaran diri, kita perlu mensintesis temuan-temuan ini dan membuat definisi yang menyeluruh.
Dari berbagai penelitian yang telah ada, ada dua kategori kesadaran diri yang terus bermunculan. Yang pertama, yang kita sebut kesadaran diri internal, mewakili seberapa jelas kita melihat nilai-nilai, hasrat, aspirasi, kesesuaian dengan lingkungan, reaksi (termasuk pikiran, perasaan, perilaku, kekuatan, dan kelemahan) diri kita sendiri, dan dampaknya terhadap orang lain. Kesadaran diri internal dikaitkan dengan kepuasan kerja dan hubungan yang lebih tinggi, kontrol pribadi dan sosial, serta kebahagiaan; itu berhubungan negatif dengan kecemasan, stres, dan depresi.
Kategori kedua, kesadaran diri eksternal, berarti memahami cara orang lain memandang kita, berdasarkan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengetahui pandangan orang lain terhadap dirinya lebih terampil dalam menunjukkan empati dan mengambil sudut pandang orang lain. Bagi para pemimpin yang memandang diri mereka seperti halnya karyawannya, karyawannya cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan mereka, merasa lebih puas dengan mereka, dan secara umum memandang mereka lebih efektif.
Menurut temuan berbagai riset, kesadaran diri terbukti membawa banyak manfaat. Di antaranya sebagai berikut.
– Membuat kita lebih proaktif, meningkatkan penerimaan diri kita sendiri, dan mendorong pengembangan diri yang positif.
– Memungkinkan kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, melatih pengendalian diri, bekerja secara kreatif dan produktif, dan merasakan kebanggaan pada diri sendiri dan pekerjaan kita serta harga diri secara umum.
– Membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
– Membuat kita lebih baik dalam pekerjaan kita, komunikator yang lebih baik di tempat kerja, dan meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan terkait pekerjaan.
Manfaat-manfaat tersebut merupakan alasan yang cukup untuk berupaya meningkatkan kesadaran diri, namun daftar tersebut tidak berarti lengkap. Kesadaran diri memiliki potensi untuk meningkatkan hampir setiap pengalaman yang kita miliki, karena ini adalah alat dan praktik yang dapat digunakan di mana saja, kapan saja, untuk membumi pada saat ini, mengevaluasi diri dan situasi secara realistis, dan membantu kita membuat pilihan yang baik.
Nah, bagaimana cara meningkatkan kesadaran diri?
Pertama, konsisten dalam melatih mindfulness dan meditasi. Mindfulness mengacu pada hadir pada saat ini dan memperhatikan diri sendiri dan lingkungan sekitar daripada tenggelam dalam pikiran, merenung, atau melamun. Sedangkan meditasi adalah praktik memfokuskan perhatian kita pada satu hal, seperti napas, mantra, atau perasaan, dan membiarkan pikiran kita melayang alih-alih menahannya.
Kedua praktik tersebut dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan keadaan internal dan reaksi kita terhadap berbagai hal. Mereka juga dapat membantu kita mengidentifikasi pikiran dan perasaan kita dan mencegah kita terlalu terjebak di dalamnya sehingga kita kehilangan kendali atas “diri” kita.
Kedua, berlatih yoga. Yoga adalah latihan fisik, tetapi juga merupakan latihan mental. Saat tubuh kita melakukan peregangan, pembengkokan, dan pelenturan, pikiran kita mempelajari disiplin, penerimaan diri, dan kesadaran. Kita menjadi lebih sadar akan tubuh kita dan semua perasaan yang muncul, dan kita menjadi lebih sadar akan pikiran kita dan pikiran-pikiran yang muncul.
Kita bahkan dapat memasangkan yoga dengan mindfulness atau meditasi untuk meningkatkan kesadaran diri kita.
Ketiga, meluangkan waktu untuk merenung. Refleksi dapat dilakukan dengan berbagai cara (termasuk membuat buku diari) dan dapat disesuaikan dengan orang yang melakukan refleksi, namun yang penting adalah meninjau pikiran, perasaan, dan perilaku kita untuk melihat di mana kita memenuhi ekspektasi kita, di mana kita gagal.
Kita juga dapat merenungkan sendiri standar kita untuk melihat apakah standar tersebut baik untuk kita patuhi. Kita dapat mencoba menulis diari, berbicara dengan suara keras, atau sekadar duduk diam dan berpikir, apa pun yang membantu kita merenungkan diri sendiri.
Keempat, membuat diari. Manfaat membuat diari adalah memungkinkan kita mengidentifikasi, memperjelas, dan menerima pikiran dan perasaan kita. Ini membantu kita menemukan apa yang kita inginkan, apa yang kita hargai, dan apa yang cocok untuk kita. Ini juga dapat membantu kita mengetahui apa yang tidak kita inginkan, apa yang tidak penting bagi kita, dan apa yang tidak berhasil bagi kita.
Keduanya sama-sama penting untuk dipelajari. Baik kita suka menulis entri yang mengalir bebas, daftar poin, atau puisi, menuliskan pemikiran dan perasaan kita akan membantu kita menjadi lebih sadar dan memiliki niat.
Kelima, bertanya kepada orang yang kita sayangi. Penting untuk merasa bahwa kita mengenal diri kita sendiri dari dalam, namun masukan dari luar juga membantu. Tanyakan kepada keluarga dan teman dekat kita tentang pendapat mereka tentang diri kita. Mintalah mereka mendeskripsikan kita dan lihat apa yang benar bagi kita dan apa yang mengejutkan kita.
Pertimbangkan baik-baik apa yang mereka katakan dan pikirkan ketika kita membuat diari atau melakukan refleksi. Tentu saja, jangan menganggap perkataan seseorang sebagai kebenaran mutlak; kita perlu berbicara dengan banyak orang untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang diri kita.
Dan kita perlu mengingat bahwa pada akhirnya, kepercayaan diri dan perasaan kitalah yang paling penting bagi kita.
Menjadi lebih sadar diri bisa menjadi proses yang menyenangkan. Saat kita belajar lebih banyak tentang diri sendiri, kita dapat melihat dengan jelas apa yang tidak “menguntungkan” kita, dan kita dapat meninggalkannya. Meningkatkan kesadaran diri membawa kita lebih dekat dengan diri-sejati kita. Ini adalah proses yang membebaskan dan memperkaya, selama kita menjaganya tetap ringan dan mempraktikkan sikap tidak menghakimi dan menyayangi diri sendiri.