Passion? Apa itu Passion?
Aku pertama mendengar istilah ini seingatku ketika berada di semester akhir kuliah. Kebetulan waktu itu sedang booming salah satu buku Mas Rene Suhardono mengenai karier.
Singkat cerita, sejak itu aku benar-benar tertarik dengan topik tersebut. Apalagi ketika aku mendapati diriku sendiri tidak menikmati pekerjaan di awal merintis karier.
Drama pun resmi kumulai. Aku menjadi kutu loncat. Keluar-masuk pekerjaan dengan frekuensi yang sangat sering. Oh seberani itukah aku?
Ya, benar. Namanya juga belum ada tanggungan haha. Belum mikir cicilan guys.
Singkat cerita, di hari terakhir tahun 2015 aku memutuskan untuk mengambil keputusan ekstrem. Aku resign. Lalu aku memutuskan untuk Sabbatical di sepanjang tahun 2016.
Keputusan itu mungkin dianggap gila oleh sebagian orang. Karena aku nekad keluar pekerjaan tanpa “planning”.
2016 ngapain Mas Agung?
Aku mengerjakan banyak hal random. Mulai dari membaca buku, merenung, bertemu ribuan orang, dan mencoba hal-hal baru.
Apakah aku menyesal karena telah mengambil jeda selama setahun?
Tidak sama sekali.
Aku merasa itu salah satu episode terbaik dalam hidupku.
Mungkin ratusan juta memang melayang. Tapi itu kuanggap sebagai “investasi” untuk mengenal diri sendiri. Karene bagiku itulah yang paling mahal.
Berkat sabbatical, aku jadi mengerti apa yang membuatku bahagia. Dan apa kesuksesan versi diri sendiri.
Bagaimana? Tertarik untuk mengikuti jejakku mengambil Sabbatical?