Tips Menerbitkan Buku untuk Pemula: Refleksi 17 Tahun Sebagai Penulis Buku

“Eh, gimana sih caranya nerbitin buku?”
Kalimat ini udah jadi pertanyaan sejuta umat.
Entah lo penulis diary sejak SMP, suka nulis fiksi, curhatan, kisah inspiratif, sampe yang sering bikin thread di Twitter (eh, X) dan ngerasa, “kayaknya ini bisa dibukuin deh.”

Kalau lo lagi baca ini, kemungkinan besar lo udah punya ide atau naskah, tapi bingung langkah selanjutnya.
Tenang, bro/sis, kita bahas tips menerbitkan buku untuk pemula selengkap dan serenyah mungkin, kayak lagi nongkrong sambil ngopi.


✍️ 1. Mulai dari Nulis yang Bikin Lo Nggak Bosan

Nulis buku tuh kayak lari maraton, bukan sprint. Jadi pilih topik atau cerita yang bener-bener lo suka. Bukan cuma yang lagi trending, tapi yang lo bisa bahas panjang lebar tanpa mual.

Tips real:
Kalau belum yakin mau nulis apa, coba jawab ini:

  • Apa hal yang sering orang tanya ke lo?

  • Apa pengalaman hidup lo yang nggak semua orang punya?

  • Apa yang bisa lo ceritakan tanpa capek-capek googling dulu?

Kalau udah nemu, buat outline. Ibarat GPS, outline ini bantu lo nggak nyasar.


2. Beresin Naskah Lo, Jangan Asal “Udah Jadi”

Setelah naskah selesai, JANGAN langsung kirim ke penerbit.
Coba diamkan dulu 1-2 minggu, lalu baca ulang. Biasanya lo bakal nemu banyak typo, kalimat aneh, atau bagian yang bisa disingkat.

Tools yang bantu banget:

  • Grammarly (buat yang nulis dalam Bahasa Inggris)

  • Typoonline / Hemingway App (buat gaya bahasa lebih clean)

  • Minta temen jadi first reader — honest feedback is gold


3. Pilih Jalur: Indie vs Mayor

Ada dua jalur utama buat nerbitin buku:

A. Penerbit Mayor

Penerbit besar kayak Gramedia, Mizan, Bentang, Elex Media, dll.
✅ Distribusi luas (bisa masuk toko buku fisik)
✅ Ada editor, desainer cover, proofreader
❌ Nggak semua naskah diterima (proses seleksi ketat)
❌ Royalti kecil (biasanya 8–10% dari harga jual)

Tips kirim ke penerbit mayor:

  • Baca dulu submission guideline di web mereka

  • Kirim sinopsis, proposal, dan 1–3 bab awal

  • Sabar… jawabannya bisa nunggu 1–3 bulan

B. Self Publishing (Indie)

Lo bisa nerbitin buku lo sendiri lewat platform kayak Nulisbuku, Bitread, Storial, atau Guepedia.
✅ Proses cepet, kontrol di tangan lo
✅ Royalti lebih besar (bisa sampai 30–50%)
❌ Lo harus ngurus semua sendiri: editing, layout, promosi

Best practice:
Invest di editor profesional dan desain cover kece.
Buku bagus tapi cover-nya zonk = sayang banget.


4. Jangan Nunggu Jadi Best Seller Buat Mulai Promosi

Zaman sekarang, nulis buku = jadi content creator juga.

Bikin audiens dulu, walau kecil. Konsisten.
Misal:

  • Upload quotes dari naskah lo di Instagram

  • Bikin mini thread di X

  • Curhatin proses lo nulis buku di TikTok

Kuncinya: Bangun koneksi, bukan sekadar jualan.
Buku yang laku itu bukan karena bukunya aja, tapi karena penulisnya disuka.


5. Siap Mental: Ditolak, Diedit, Diperbaiki

“Tapi naskah gue kan personal banget, masa disuruh ganti?”
Yes, itu emang sakit. Tapi inget: editor bukan musuh. Mereka bantu lo bikin buku lo bisa dipahami pembaca, bukan cuma diri sendiri.

J.K. Rowling ditolak 12 kali. Andrea Hirata ditolak juga. Jadi, kalau ditolak? Lo nggak sendirian.


Bonus: Daftar Penerbit dan Platform Buat Pemula

Nama Jalur Website Catatan Singkat
Gramedia Pustaka Utama Mayor gpubooks.id Penerbit besar, pilih naskah populer
Mizan Mayor mizanpublishing.com Cocok untuk fiksi/islami/inspiratif
NulisBuku.com Indie nulisbuku.com Print on demand, bisa cetak 1 buku
Storial.co Indie storial.co Platform digital + cetak
Guepedia Indie guepedia.com Banyak dipakai penulis pemula

3 Takeaways Buat Lo yang Mau Jadi Penulis Buku:

  1. Tulis apa yang penting buat lo, bukan yang lo kira penting buat orang lain.
    Pembaca bisa ngerasa kalau naskah lo tulus.

  2. Pilih jalur yang sesuai gaya lo—bukan ikut-ikutan.
    Mau mayor atau indie, semua bisa sukses.

  3. Buku bukan tujuan akhir, tapi awal dari perjalanan lo sebagai storyteller.
    Jangan berhenti di satu buku. Terus nulis, terus tumbuh.


Jadi… lo masih nunggu apa? Naskah lo nggak akan jadi buku kalau cuma disimpen di folder “draf” doang
Yuk mulai langkah pertama hari ini.

Kalau artikel ini bermanfaat, jangan lupa ❤️, comment, dan share ke temen lo yang nulisnya udah segudang tapi belum berani nerbitin.
Siapa tau ini jadi dorongan pertama mereka.

Mau versi e-book panduan lengkapnya juga? Gue bisa bantu bikin. Tinggal bilang!

Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn

Leave a Reply