Perbedaan.
Apa sih yang ada di benak Anda ketika mendengarnya?
Apakah langsung mengingat perselisihan rumah tangga tetangga? Mungkin Anda menghubungkannya dengan debat kusir para Wakil Rakyat? Ataukah konflik antaragama yang seakan tak ada titik temunya?
Ya, perbedaan merupakan keniscayaan. Tanpa perbedaan dunia ini tidak seru. Coba bayangkan ketika pelangi itu hanya terdiri dari satu warna? Apakah namanya masih pelangi? Tentu tidak kan.
Sama halnya dengan manusia. Apa jadinya jika penduduk bumi ini hanya terdiri dari satu etnis atau agama? Coba imaginasikan, apakah seru jika penduduk Indonesia ini terdiri dari satu profesi?
Mengingat perbedaan, saya langsung teringat dengan persepsi. Sebuah topik yang sangat menarik untuk dikupas hingga tuntas.
Satu kejadian bisa memberikan 1000 persepsi. Karena 1000 orang yang memandangnya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.
Ya, persepsi seorang individu dipengaruhi oleh banyak aspek. Mulai dari pola asuh orang tua, pendidikan, nilai-nilai, kepribadian, pengetahuan, hingga pengalaman.
Konflik, perselisihan, perang, percekcokan, keributan, atau segala macam pertentangan bisa jadi dimulai dari persepsi. Oleh karena itulah dalam Islam, kita diajarkan untuk mengenal satu sama lain. Pasalnya, melalui cara itu kita bisa berpeluang menebarkan kebaikan bersama.
Saya kira persepsi begitu ajaib. Karena dari sinilah segala macam kebaikan dan keburukan berasal. Pesannya apa?
Kenali orang lain. Rayakan perbedaan. Setuju?
Kebagusan, 8 Oktober 2018