Stories

  • Seni Memilih Ghostwriter yang Cocok

    Sudah menjadi rahasia umum bahwa seorang Ghostwriter tidak mencantumkan namanya di buku yang ditulis untuk kliennya. Lantas, jika Anda ingin menemukan Ghostwriter, bagaimana cara melacak rekam jejak calon Ghostwriter Anda?

    Sebagai seorang Ghostwriter berpengalaman yang sangat aktif membantu klien, saya telah menangani berderet judul buku di beragam topik – mulai dari manajemen bisnis, penjualan, sumber daya manusia, kepemimpinan, memoar, pendidikan, politik, dan pengembangan diri. Saya pun berjaring dengan para Ghostwriter terbaik yang dimiliki negara ini.

    Nah, dalam kesempatan ini, izinkan saya untuk berbagi kepada Anda cara menemukan Ghostwriter yang cocok. Saya akan membantu Anda jurus mendapatkan Ghostwriter yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    Baca juga:

    Kesalahan Fatal dalam Memilih Ghostwriter

    Berapa Tarif Ghostwriter?

    Tips Memilih Ghostwriter Profesional

    Tips Memilih Ghostwriter yang Cocok

    Berapa Biaya Menulis 1 Buku Ala Ghostwriter?

    Butuh Jasa Ghostwriter? Kamu Perlu Paham Ini!

    Mengapa Kamu Perlu Memakai Jasa Ghostwriter?

    Alasan Memakai Jasa Ghostwriter

    Cara pertama, dan termudah tentunya adalah mencari sendiri di Google. Biasanya Ghostwriter mempromosikan jasanya di blog pribadi, media sosial, maupun situs-situs freelancing.  Pastikan Anda meriset lebih jauh mengenai latar belakang pendidikannya, rekam jejak kariernya sebelum menjadi Ghostwriter, gaya tulisannya, dan tentunya portofolionya.

    Ingat, menemukan Ghostwriter itu mirip dengan menemukan jodoh. Pastikan Anda bersabar untuk mendapatkan yang terbaik bagi Anda.

    Cara kedua, menghubungi penerbit besar. Ini cara yang cerdas karena penerbit besar biasanya memiliki sejumlah Editor yang memiliki side hustle menjadi Ghostwriter. Keuntungan memakai cara ini adalah kualitas buku yang mereka tawarkan kemungkinan akan terjaga mengingat mereka sudah terbiasa membantu para menulis menerbitkan buku melalui mereka.

    Jika Anda calon pengguna jasa Ghostwriter, saya sarankan Anda untuk menghubungi penerbit terkenal sekelas Elex Media Komputindo, Penerbit Andi, Grasindo, Tiga Serangkai, Gagas Media, Mizan, Erlangga, dan Gramedia Pustaka Utama.

    Cara ketiga, menghubungi kenalan Anda yang sebelumnya pernah memakai jasaGhostwriter. Ini mungkin tidaklah mudah kecuali Anda benar-benar memiliki kedekatan dengan mereka. Jika Anda bisa menemukannya, Anda sangat beruntung karena Anda bisa belajar banyak dari mereka. Tanyakan sedetil mungkin pengalaman mereka. Dan pastikan Anda bisa menemukan Ghostwriter terbaik.

    Cara keempat, mengubungi saya. Bukan tanpa kebetulan Anda membaca blog saya ini. Semesta mungkin telah mengarahkan Anda untuk berdiskusi dengan saya.

    Tak usah ragu untuk sekadar bertanya. Tak usah sungkan untuk mengajukan banyak pertanyaan sebelum Anda benar-benar “berjodoh” dengan saya.

    Nah, semoga tips sederhana ini membantu Anda menemukan Ghostwriteryang cocok ya. Selamat mencoba.


  • Mewujudkan Kebahagiaan di Tempat Kerja

    Harus kita akui atau tidak, sebagian besar waktu kita “habis” untuk urusan pekerjaan. Meskipun kebanyakan orang secara tertulis “hanya” bekerja 8 jam perhari. Faktanya, tuntutan pekerjaan mengharusnya banyak profesional untuk bekerja hingga 10 atau 14 kerja jam perhari. Di luar itu, akhir pekan tidak sedikit yang diminta untuk lembur.
    Bagi yang bekerja di kota besar seperti Jakarta, tantangannya jauh lebih besar lagi. Sebagian besar profesional yang tinggal di kota-kota penyangga harus merelakan waktu 1,5 hingga 4 jam setiap harinya untuk berangkat dan pulang bekerja. Waktu yang dihabiskan di jalan tersebut bisa jadi jauh lebih lama pada momen-momen tertentu, khususnya setelah hujan lebat atau terjadi banjir.

    Jika kita bekerja 40 jam dari 168 jam seminggu, itu hampir seperempat dari minggu kita dihabiskan di tempat kerja. Tentu saja, kita mungkin ingin memastikan jam-jam itu lebih menyenangkan atau membahagiakan. Faktanya, banyak orang yang tidak gembira dalam berkarya.

    Faktanya, Teem — perusahaan analitik perangkat lunak dan tempat kerja yang diakuisisi WeWork pada tahun 2018 — melakukan penelitian tentang masalah ini. Menurut Survei Kebahagiaan Karyawan Teem 2017 terhadap lebih dari 1.300 pekerja, 48% dari mereka yang disurvei melaporkan tidak bahagia atau “agak bahagia” di tempat kerja.
    Di antara faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hal ini adalah keseimbangan kerja-kehidupan yang buruk (48%), pekerja merasa kurang dihargai di posisinya (46%), dan orang-orang yang merasa berkewajiban untuk menanggapi rekan kerja setiap saat, karena aplikasi komunikasi (49%).

    Sementara itu, berdasarkan hasil riset CNBC dan Survey Monkey yang menyurvei lebih dari 8.500 profesional secara nasional di berbagai industri  menemukan bahwa 85% responden merasa agak atau sangat puas dengan pekerjaan mereka, dan 30% secara serius mempertimbangkan untuk berhenti dari pekerjaan mereka dalam tiga bulan terakhir.

    Nah, bagaimana strategi agar kita dapat mereguk kebahagiaan di tempat kerja? Berikut adalah beberapa tips yang dapat kita terapkan di keseharian kita.
    Temukan Karier yang Bermakna
    Bagi sebagian orang, karier yang mereka nikmati mungkin berarti menemukan pekerjaan yang menggunakan keterampilan yang mereka banggakan. Dalam kasus lain, karier yang kita nikmati bisa jadi merupakan pekerjaan yang kita sukai atau yang menurut kita memuaskan secara pribadi.

    Tidak ada karyawan yang senang bekerja setiap hari, dan bahkan pekerjaan yang kita sukai terkadang bisa membuat frustrasi atau membosankan. Tetapi jika karier kita adalah sesuatu yang umumnya kita nikmati dan banggakan, kemungkinan besar kita akan merasa bahagia di tempat kerja. Lihatlah diri kita, keterampilan, dan minat kita, dan temukan sesuatu yang dapat kita nikmati setiap hari.
    Temukan Pekerjaan yang Mendukung Gaya Hidup

    Bagi banyak orang, pekerjaan adalah sesuatu yang memungkinkan mereka menciptakan gaya hidup yang mereka hargai di luar kantor. Pertimbangkan seperti apa hidup  yang kita inginkan. Apakah kita ingin menghabiskan malam dan akhir pekan bersama teman? Banyak waktu liburan untuk mengejar hobi ? Atau jadwal rutin yang memungkinkan kita berada di rumah bersama anak-anak setiap malam?

    Bahkan jika kita tidak menemukan pekerjaan yang kita sukai, jika kita menyukai kehidupan yang memungkinkan kita untuk menciptakannya, kemungkinan besar kita akan bahagia di tempat kerja.
    Utamakan Pengembangan Diri

    Kendalikan pertumbuhan kita sendiri dengan berinvestasi dalam pengembangan pribadi dan profesional kita. Kembangkan rencana dan tujuan untuk karier kita, lalu kejarlah.

    Mintalah bantuan khusus dan bermakna dari atasan kita jika memungkinkan. Cari tugas yang akan membantu kita mencapai tonggak karier atau mempelajari keterampilan khusus. Kejar peluang dan koneksi yang menurut kita berharga, bahkan jika atasan kita saat ini tidak menciptakan peluang itu untuk kita.

    Ketika kita merasa memegang kendali atas karier kita dan dapat melihat diri kita meningkat dan berkembang, kita akan merasa lebih puas dengan posisi kita saat ini.
    Proaktiflah

    Merasa ketinggalan di tempat kerja, atau mengetahui bahwa kita kehilangan informasi penting yang dimiliki karyawan lain, dapat membuat kita merasa tidak puas dan diremehkan. Tetapi jika kita menunggu orang lain mengisi kita, informasi yang kita butuhkan mungkin tidak akan pernah datang.

    Alih-alih menunggu untuk mengetahui apa yang terjadi dengan perusahaan, proyek departemen, atau rekan kerja kita, carilah informasi secara proaktif yang kita perlukan untuk melakukan pekerjaan kita dan membuat keputusan penting. Kembangkanlah jaringan informasi. Secara tegas mintalah pertemuan mingguan dengan atasan kita dan ajukan pertanyaan yang bermakna.

    Kita mungkin menemukan bahwa rekan kerja atau penyelia kita tidak menyadari adanya gangguan komunikasi, atau kita mungkin menemukan bahwa kantor kita saat ini tidak memiliki budaya kerja komunikasi terbuka yang kuat. Jika kita bertanggung jawab untuk menemukan informasi yang kita butuhkan, kita akan lebih mampu melakukan pekerjaan  dan akan merasakan kontrol yang lebih besar atas lintasan karier kita.
    Mintalah Umpan Balik secara Berkala

    Menerima umpan balik tentang pekerjaan kita dapat memberikan penguatan positif yang membuat kita merasa dihargai, atau dapat mengisi kesenjangan keterampilan dan pemahaman utama yang akan membantu kita melakukan pekerjaan dan lebih berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Karena hasil riset membuktikan bahwa karyawan yang tidak menerima umpan balik ini dari manajer sering merasa diremehkan, tidak mampu melakukan pekerjaannya, dan tidak bahagia di tempat kerja.

    Jika kita tidak menerima umpan balik rutin dari atasan, mulailah bersikap proaktif untuk memintanya. Mintalah umpan balik atasan kita di setiap tugas atau bicarakan dengan tim manajemen tentang penerapan penilaian karyawan reguler untuk membantu semua orang berhasil dalam pekerjaan mereka.

    Bicaralah dengan pelanggan kita juga; jika kita melayani mereka dengan baik, umpan balik mereka akan menguatkan. Semakin banyak umpan balik yang kita terima, semakin besar kemungkinan kita berhasil dalam pekerjaan kita. Ini akan menghasilkan penguatan yang lebih positif yang meningkatkan rasa bahagia kita di tempat kerja.
    Berpeganglah pada Komitmen

    Salah satu penyebab stres dan ketidakbahagiaan kerja yang paling serius adalah gagal memenuhi komitmen. Dalam banyak kasus, karyawan menghabiskan lebih banyak waktu membuat alasan untuk gagal menjaga komitmen dan mengkhawatirkan konsekuensi dari tugas yang tidak selesai daripada yang mereka habiskan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

    Untuk mengelola tingkat stres dan meminimalkan ketidakbahagiaan di tempat kerja, buat sistem untuk melacak komitmen dan mengelola jadwal kita. Tetaplah teratur sehingga kita dapat menilai dengan cepat dan akurat apakah kita benar-benar dapat berkomitmen pada permintaan atau tugas baru. Jangan sukarela untuk pekerjaan tambahan atau tugas kantor jika kita tidak punya waktu.

    Jika beban kerja kita secara teratur melebihi waktu dan energi yang tersedia, jangan menerima status quo yang tidak menyenangkan. Bicaralah dengan rekan kerja kita untuk mengetahui apakah ada orang lain yang merasakan hal yang sama, kemudian bicarakan dengan atasan kita tentang bagaimana perusahaan dapat menyediakan waktu, bantuan, atau sumber daya tambahan yang dibutuhkan karyawan.
    Hindari Toxic People

    Berpartisipasi dalam lingkungan kerja yang beracun akan meningkatkan ketidakbahagiaan kita, tidak peduli seberapa besar kita menikmati pekerjaan. Memilih untuk bahagia di tempat kerja berarti sebisa mungkin menghindari percakapan negatif, gosip, dan hubungan kerja yang tidak sehat.

    Tidak peduli seberapa positif perasaan kita, orang-orang negatif berdampak besar pada jiwa kita. Jika kita menemukan bahwa kelompok tertentu di tempat kerja lebih cenderung terlibat dalam perilaku negatif seperti bergosip atau mengeluh, cobalah untuk menjauhkan diri dari orang-orang tersebut. Jika itu tidak memungkinkan, lakukan yang terbaik untuk mengarahkan percakapan ke topik yang lebih positif.

    Kita juga dapat memilih untuk berbicara dengan atasan kita tentang menciptakan budaya perusahaan yang menghargai kepositifan dan kerja sama, daripada daya saing, untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih bahagia bagi semua karyawan.
    Cerdaslah Mengatasi Konflik

    Banyak orang takut akan konflik, terutama di tempat kerja ketika konflik terasa dapat memengaruhi masa depan profesional dan keamanan finansial kita. Jika kita tidak pernah belajar bagaimana terlibat dalam konflik yang bermakna, kita mungkin menganggapnya menakutkan, berbahaya, dan menyakitkan.

    Konflik bisa bersifat negatif, tetapi jika dilakukan dengan baik, konflik juga dapat membantu kita mencapai misi kerja dan visi pribadi. Ketika ditangani secara terbuka, dengan komunikasi yang positif, tujuan yang jelas, dan menghormati rekan kerja dan atasan kita, konflik dapat menjadi hal yang positif di tempat kerja. Mempertahankan prinsip atau ide yang kita yakini dapat membantu kita melayani pelanggan, menciptakan perubahan yang berarti, dan menjadi lebih sukses dalam pekerjaan kita.

    Mempraktikkan keberanian profesional juga dapat menciptakan peluang baru bagi kita, baik dalam posisi kita saat ini atau lebih jauh dalam karier kita. Dan ketika kita membela ide, tujuan, dan impian kita, kitacenderung merasa bangga pada diri sendiri dan bahagia dengan pilihan kita.
    Nah itulah beberapa tips untuk berbahagia di tempat kerja. Akhir kata, saya teringat dengan pesan Joe Bidan yang mengatakan bahwa “Pekerjaan lebih dari sekadar gaji. Ini tentang martabat Anda. Ini tentang rasa hormat. Ini tentang tempat Anda di komunitas Anda.’”

  • Dari Tes ke Tes

    Hidup ini laksana tes. Tatkala kita merampungkan satu tes, hadir tes  lainnya. Begitu seterusnya hingga akhir menutup mata.

    Setiap tes memiliki kadar masing-masing yang menguji kedewasaan, kesabaran, kecerdasan, keikhlasan, motivasi, komitmen, kemunikasi dan seterusnya.
    Setiap tes membawa kita naik kelas, tinggal kelas atau bahkan turun kelas. Oleh karena itu, kita perlu menyadari setiap momen tes yang dihadirkan Tuhan kepada kita.
    Tes setiap orang unik. Tak pernah dan tak mungkin sama.  Itulah mengapa mencintai takdir adalah keniscayaan.
    Tes apa yang telah kamu lalui hari ini? Jalani. Syukuri.
    Agung Setiyo Wibowo
    Jakarta, 15 November 2022

  • Kesementaraan

    Hidup itu tentang keseimbangan. Ada siang ada malam. Ada suka ada duka. Ada kesulitan ada kemudahan.

    Seringkali kita menyerah ketika situasi tidak sesuai ekspektasi. Acapkali kita menganggap suatu cobaan itu selamanya.
    Padahal, semua hanya sementara. Tak ada yang kekal. Abadi hanya ilusi.
    So, sudahkah kamu bahagia saat ini menghadapi kesementaraan?
    Agung Setiyo Wibowo
    Jakarta, 24 November 2022

  • Yakin!

    Hidup itu tentang keyakinan. Kesuksesan berpangkal di situ. Begitupun kegagalan, keraguan, ketakutan, kecemasan dan sebrek kondisi lainnya.

    So, apa yang kamu yakini? Apakah melemahkan atau menguatkanmu? Apakah mendekatkan atau malah menjauhkanmu dari mimpi?
    Selamat menikmati perjalanan, teman!  Jalani apa yang kamu yakini!
    Agung Setiyo Wibowo
    Jakarta, 28 November 2022

  • Arti Kemenangan Anwar Ibrahim bagi Malaysia

    Sebelas tahun lalu, saya melakukan “safari” akademik di negeri jiran selama sepekan. Saya menjadi salah satu pembicara di dua konferensi internasional di Universitas Sains Malaysia (USM) Penang dan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi secara beruntun.

    Dalam “lawatan” akademik tersebut, saya masih menyempatkan diri untuk memenuhi jamuan makan malam di rumah salah satu politisi paling berpengaruh di Malaysia yaitu Anwar Ibrahim. Sungguh suatu kehormatan bagi saya yang di tahun itu masih tercatat sebagai mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Paramadina disambut oleh sangat apik oleh Anwar Ibrahim di kediamannya yang terletak di bilangan Damansara, pinggiran Petaling Jaya — tidak jauh dari Ibu Kota Kuala Lumpur.

    Yang tak terlupakan, saya mendapatkan “fasilitas” antar-jemput oleh Asisten Pribadi Anwar Ibrahim dari tempat saya menginap di kompleks asrama UKM ke Damansara. Suatu kebahagiaan sekaligus kebanggaan tersendiri bagi saya pribadi karena di tahun itu saya masih merintis sebagai Analis Asia Tenggara.

    Di sepanjang jamuan makan malam, saya menyempatkan diri untuk berjejaring dengan para politisi dari pihak oposisi yang dikomandoi Anwar Ibrahim. Yang cukup mengagetkan; saya mendapati begitu banyak politisi Malaysia berdarah Jawa, Minangkabau, Aceh, Mandailing, Banjar, Bugis, hingga Bawean. Meskipun mereka sudah lahir dan dibesarkan di Semenanjung Melayu, mereka tidak melupakan “akar” leluhurnya yaitu Indonesia.

    “Drama” Perjalanan Politik Anwar Ibrahim
    Dato’ Seri Utama Haji Anwar bin Ibrahim  adalah seorang politisi Malaysia yang belum lama ini diangkat  sebagai Perdana Menteri Malaysia. Pencapaian tersebut merupakan buah dari penantian panjang yang sarat dengan drama. Pasalnya, beliau sudah begitu lama berada di barisan oposisi sejak diberhentikan dari Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) oleh seniornya sekaligus mentornya kala itu yaitu Mahathir Mohamad pada 1998.  Anwar Ibrahim lantas tidak menyerah begitu saja. Beliau membentuk partai baru bernama Partai Keadilan Rakyat (PKR) sebagai langkah awal reformasi di Malaysia.

    Anwar Ibrahim memulai karier politiknya sebagai anggota UMNO hingga puncak kesuksesan menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia di bawah pimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Pada tahun 1999, ia divonis hukuman penjara atas tuduhan korupsi dan sodomi. Mahkamah Federal Malaysia di kemudian hari membatalkan semua vonis atasnya dan Anwar dibebaskan dari penjara pada tahun 2004.

    Setelah dipecat dari UMNO, Anwar Ibrahim membesut Partai Keadilan Rakyat (PKR), sebuah partai oposisi di Malaysia, dan memimpin koalisi oposisi Pakatan Rakyat dan Pakatan Harapan. Pada periode 2015-2018 , ia kembali dipidana penjara atas vonis sodomi lainnya dan dibebaskan pada tahun 2018.

    Setelah koalisi yang ia pimpin memenangkan kursi terbanyak di Parlemen pada pemilihan umum Malaysia 2022, Anwar Ibrahim diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10 pada tanggal 24 November 2022. Sebuah catatan sejarah bagi negeri tetangga karena sebelumnya diiringi “drama” ngototnya Muhyiddin Yassin yang tidak menerima kemenangan Anwar Ibrahim begitu saja.

    Singkat cerita, Muhyiddin yang sebelumnya menjadi Perdana Menteri selama 17 bulan dan memimpin koalisi Perikatan Nasional rupanya memperoleh 73 kursi parlemen. Sementara itu koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim meraup 82 kursi di parlemen. Sayangnya, perolehan dua koalisi tersebut gagal mencapai ambang batas 112 kursi dari total 222 kursi parlemen Malaysia untuk membentuk pemerintahan baru. Alhasil, terciptalah kebuntuan politik karena partai-partai dalam dua koalisi tersebut gagal mencapai konsensus.  Untungnya, Raja Malaysia langsung “gerak cepat” untuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri baru sebagaimana diatur Konstitusi Federal untuk meredakan gejolak di tengah masyarakat.

    Anwar Ibrahim: Simbol Malaysia baru?
    Kemenangan Anwar Ibrahim bisa saya katakan sebagai “simbol” perubahan peta dinamika politik negeri jiran. Pasalnya, selama puluhan tahun negeri itu dikuasai oleh UMNO yang dikecam warga keturunan India dan Tiongkok karena terlalu menguntungkan warga Melayu.

    Harus diakui, selama UMNO memegang kendali negara itu, pembangunan Malaysia melesat begitu kencang. Terlebih lagi di era pemerintahan Mahathir Mohamad yang menyulap Malaysia dari negeri yang masih mengandalkan sumber daya alam menjadi negeri yang diperhitungkan di ranah ekonomi, pariwisata, industri, dan teknologi. Menara Kembar Petronas dan Putra Jaya mungkin menjadi beberapa simbol kemajuan terkuatnya.

    UMNO yang bertahun-tahun menjadi partai penguasa di Malaysia belakangan makin ditinggalkan generasi muda Malaysia karena dinilai begitu korup dan me-nomor-dua-kan warga keturunan India dan Tiongkok. Di sisi lain partai-partai oposisi yang koalisinya dipimpin oleh Anwar Ibrahim semakin menunjukkan tajinya.

    Kemenangan Anwar Ibrahim adalah simbol dari perubahan Malaysia. Sebuah negeri multiras yang bertahun-tahun menjadi bahan perundungan masyarakat Indonesia karena dinilai tak memiliki identitas. Sebuah imbas dari kebijakan negeri tersebut yang gencar “mengklaim” warisan budaya nusantara.

    Anwar Ibrahim memiliki hubungan yang sangat erat dengan jaringan politisi Indonesia. Ia kerap kali diundang sebagai pembicara dalam seminar, diskusi atau lokakarya di berbagai kota Indonesia untuk menyuarakan demokrasi, reformasi atau dinamika politik Malaysia.

    Saya yakin dengan rekam jejak yang begitu gemilangnya, Anwar Ibrahim akan berhasil memenuhi harapan masyarakat Malaysia untuk menjadikan negara itu lebih maju. Dan sebagai warga negara Indonesia, saya menaruh ekspektasi yang tidak kalah besarnya kepada beliau agar hubungan “kakak-adik” antara Indonesia-Malaysia sebagai negeri serumpun makin lengket.

    Dalam imajinasi saya, isu-isu bilateral seperti buruh migran tak berdokumen hingga “perebutan” alias “perang klaim” warisan budaya nusantatara antara Jakarta dan Kuala Lumpur makin berkurang di masa pemerintahan Perdana Menteri Malaysia yang baru. Saya sangat yakin Anwar Ibrahim mampu menjadi lokomotif reformasi Malaysia yang sesungguhnya.

    Selamat saudara-saudaraku di Malaysia yang telah memiliki Perdana Menteri baru. Dan selamat menjalankan amanah Pak Anwar!