Kesalahan Fatal dalam Memilih Ghostwriter

Apakah Anda sedang mencari Ghostwriter profesional?

Jika ya, apakah Anda memiliki kendala?

Di zaman sekarang, Anda begitu dimudahkan untuk menemukan Ghostwriter. Ketik saja di Google dengan kata kunci apa pun. Anda akan mendapatkan daftar Ghostwriter yang begitu berlimpah ruah.

Sayangnya, memilih Ghostwriter dari ribuan atau mungkin puluhan ribu pilihan tidaklah mudah. Tak mengherankan bila memilih Ghostwriter itu gampang-gampang susah.

Saat Anda memilih Ghostwriter, tentu Anda tidak ingin salah pilih bukan? Saya yakin Anda tidak ingin kecewa di kemudian hari karena mendapaktan hasil yang di luar ekspektasi.

Nah, dalam kapasitas saya sebagai seorang Ghostwriter. Berikut beberapa kesalahan fatal kebanyakan orang ketika memilih Ghostwriter.

Pertama, tidak memeriksa buku yang mereka terbitkan.  Apakah calon Ghostwriter memiliki buku yang telah diterbitkan? Jika ya, siapa penerbitnya?

Seorang penulis profesional yang layak harus memiliki beberapa karya yang diterbitkan. Jika editor tidak mau mengambil risiko, mengapa Anda harus melakukannya? Oleh karena itu, periksalah latar belakang mereka secara saksama. Seberapa baik keterampilan menulis mereka? Apakah pekerjaan mereka sebelumnya?

Kedua, tidak meminta referensi.  Anda tentu tidak ingin membeli kucing dalam karung bukan? Oleh karena itu, Anda perlu mendapatkan referensi jika memungkinkan.  Bisakah mereka memberikan referensi dari klien sebelumnya? Adakah ulasan di internet yang membeberkan kualitas mereka?

Ketiga, hanya menemukan penulis – bukan Ghostwriter. Seorang penulis belum tentu bisa menjadi seorang Ghostwriter. Tapi seorang Ghostwriter tentu merupakan seorang penulis profesional.

Anda perlu memastikan bahwa Ghostwriter Anda memiliki pengalaman menuliskan buku orang lain sebelumnya. Lebih ideal lagi jika Ghostwriter yang Anda pilih memiliki latar belakang minat, kesamaan profesi atau keterampilan yang tidak jauh berbeda dengan Anda. Ingat, Anda membayar mereka. Oleh karena itu pastikan mereka dapat melepaskan ego mereka untuk keinginan Anda.

Keempat, tidak membaca contoh tulisan yang relevan. Mintalah dari Ghostwriter contoh tulisan mereka sebelumnya. Melalui cara ini, Anda bisa mengetahui gaya penulisan mereka.

Kelima, tidak bertemu tatap muka. Anda perlu bertemu dengan Ghostwriter secara langsung meskipun Anda bisa melakukannya secara virtual. Bertemu langsung bisa membangun kepercayaan Anda kepada mereka. Sebaliknya, mereka pun bisa mengenali lebih dekat diri Anda. Kedekatan tersebut menjadi kunci suksesnya penulisan buku.

Keenam, tidak ada proses penyuntingan. Seorang penulis yang baik belum tentu piawai menjadi seorang Editor. Oleh karena itu, pastikan Ghostwriter Anda memiliki kecakapan dalam menyunting tulisan.

Ketujuh, tidak menetapkan tenggat waktu yang jelas. Komunikasi adalah kuncinya. Perjelas kapan Anda ingin buku Anda selesai dari awal – dan cari tahu apa yang perlu Anda lakukan untuk mematuhi jadwal tersebut. Jika Anda perlu memberikan masukan pada tahap tertentu, pastikan Anda memasukkannya ke dalam buku catatan Anda agar tidak menjadi penghalang dalam prosesnya. Dengan begitu Anda dapat dengan mudah menghindari waktu yang lebih lama dari yang dibahas sebelumnya.

Kedelapan, tidak mengetahui seluruh  biaya produksi buku Anda. Anda mungkin telah menerima penawaran untuk menulis buku Anda. Namun tahukah Anda seluruh biaya proyek Anda, termasuk pengeditan, pengoreksian, desain, pencetakan, dan pengiriman ataukah Ghostwriter hanya membantu menulis saja? Sangat menggoda untuk hanya melihat biaya yang penulis usulkan, dan mengabaikan apa yang perlu Anda lakukan untuk benar-benar menghasilkan buku yang Anda banggakan.

Kesembilan, jangan terbuai dengan janji palsu. Semua Ghostwriter mungkin akan mengklaim bahwa mereka adalah yang terbaik di bidangnya. Mereka mengaku memiliki relasi yang kuat dengan banyak penerbit besar. Atau mungkin ada yang menjanjikan bahwa buku Anda dijanjikan “pasti tembus” penerbit besar.

Jika Anda mendapati Ghostwriter seperti itu, jangan gampang percaya. Anda perlu lebih hati-hati. Karena berdasarkan pengalaman saya diterima atau tidaknya naskah kita ditentukan oleh penerbit.

Nah, apakah Anda masih memiliki keraguan dalam memilih Ghostwriter? Atau pernah memiliki pengalaman kurang baik dalam menggunakan jasa Ghostwriter? Mari berdiskusi.

Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn

Leave a Reply