Author: Agung Wibowo

  • Jalani Saja, Jangan Kebanyakan Mikir!

    Belum lama ini saya pindah rumah dari Jakarta ke Depok. Sebagai bagian dari mengenali lingkungan sekitar, saya berinisiatif untuk mengisi akhir pekan dengan jalan-jalan.

    Sabtu pagi itu saya meninggalkan rumah sekira pukul 09.30 WIB. Meski cuacanya sedang mendung, namun jalan yang saya lewati benar-benar dilanda macet yang luar biasa. Pasalnya, itu merupakan jalan utama di kota kecamatan yang saya tinggali.

    Di tengah kegalauan yang sedang mendera, emosi saya tentu tidak stabil. Kemacetan seakan-akan menjadi “pelengkap” dari suasana hati yang naik-turun.

    Sebenarnya kemacetan bukan hal yang baru bagi saya. Namun, selama satu dekade saya lebih banyak menikmati kemacetan bukan sebagai pengemudi, melainkan sebagai penumpang. Jadi, kemacetan di sabtu pagi itu benar-benar sesuatu yang baru.

    Beruntung, waktu itu ada suara “abang-abang” yang memberi motivasi melalui alat pengeras suara. Saya kurang tahu persis di mana ia berada. Namun yang pasti, sepertinya ia duduk di pinggiran jalan.

    Laki-laki yang suaranya sekeras penjual jamu tersebut mengeluarkan kata-kata sakti yang membuat saya laksana ditampar.

    Bapak, ibu. Hati-hati di jalan ya. Mohon kesabarannya melewati kemacetan ini.

    Hidup ini sangat singkat. Jadi, jangan banyak berpikir. Jalani saja.

    Toh, kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput.

    Semua telah digariskan-Nya.

    Sejatinya pesan  pria yang tak saya kenal itu sederhana saja. Namun, entah kenapa makna yang terkandung begitu mendalam. Saya seperti diingatkan untuk ‘eling’, untuk lebih ikhlas menjalani hidup. Tak lupa, untuk terus berikhtiar dan bertawakkal. Untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Makin mampu menebarkan manfaat dan menolong orang-orang yang membutuhkannya.

     

    Depok, 26 Januari 2019

  • Tentang Kesementaraan

    Dari Blok M ke Kota Tua

    Singgah sejenak di Harmoni
    Bukankah bahagia dambaan Anda
    Selaras ucapan, tindakan dan hati
    Memandikan anak tersayang
    Menemani belanja istri
    Janganlah membuang-buang waktu sayang
    Yang berlalu tak pernah kembali
    Menanam sayur di Karangpandan
    Untuk dijual di Karanganyar
    Marilah kawan eratkan persahabatan
    Agar pergaulan makin lebar
    Wonogiri elok alamnya
    Klaten itu diantara Solo dan Yogyakarta
    Apa guna menumpuk berlian permata
    Jika abai sembahyang dan menolong sesama
    Pagi hari segar udaranya
    Malam hari untuk melepas lelah
    Melakukan kebaikan jangan ditunda-tunda
    Karena keburukan membawa banyak celah
    Kematian tak terhindarkan
    Karena di dunia hanya sementara
    Jangan lupakan perintah Tuhan.
    Demi kebahagiaan selama-lamanya.
  • Tentang Tawa

    Mandi di sungai bersama teman sebaya

    Sambil memancing ikan di muara
    Hati siapa tidak bahagia
    Ingat Tuhan sepanjang masa
    Mampir belanja ke Boyolali
    Menginap semalam di Yogyakarta
    Selalu ingat filosofi padi
    Semakin berilmu, semakin bijaksana
    Tangis tawa, duka cita
    Datang dan pergi begitu saja
    Itulah arti hidup di dunia
    Semua hanya sementara
    Menyapa pemirsa di layar kaca
    Berbicara dari hati ke hati
    Jika Anda memiliki asa dan cita
    Upayakan sebaik mungkin hingga datangnya mati
    Olahraga di pagi hari
    Ditemani istri tercinta
    Jangan pernah ingar janji
    Demi harmoni yang terjaga
  • Tentang Upaya

    Mangga Gadung harum aromanya

    Telaga Sarangan sejuk hawanya
    Bila Anda ingin sejahtera
    Jangan malas berdoa dan berupaya
    Tanjungpinang indah sekali
    Begitu pun Kawasan Lagoi
    Siapa saja harus sungguh-sungguh mengejar mimpi
    Berupaya sebaik mungkin dengan hati
    Barang siapa menimba ilmu
    Harus memperbanyak tirakat tanpa jemu
    Barang siapa ingin menjadi pribadi yang maju
    Bersusah-payah dulu itu perlu
    Duren Medan begitu menggoda
    Labuan Bajo menawan hati
    Apa guna menumpuk harta
    Bila sembahyang tak terkendali
    Nasi Pecel kesukaan saya
    Apalagi dibungkus daun jati
    Bahagia itu mudah syaratnya
    Mengendalikan diri  dari hati
    Ayo kawan rajin bekerja
    Mengabdi kepada Tuhan, melayani sesama
    Jika Anda bosan berkarya
    Ingat lagi tujuan hidup di dunia
  • Tentang Massa

    Begitu banyak manusia

    Melupakan Sang Pencipta
    Meninggalkan ajaran agama
    Menjadi sengsara selama-lamanya
    Kelapa di pantai durian di gunung
    Bertemu di restoran kota
    Bolehlah sesekali kita merenung
    Mensyukuri karunia Sang Pencipta
    Bali indah alamnya
    Pun seni dan budayanya
    Apa yang kau cari di dunia
    Selain mengabdi untuk bahagia
    Berlibur sepekan di Surabaya
    Tidak lupa menyeberang ke Madura
    Ayo sahabat mematuhi agama
    Bahagia di akhirat, juga di dunia
    Renjana itu kunci bekerja
    Pelecut energi yang tiada habisnya
    Marilah fokus dalam berkarya
    Menebarkan manfaat kepada sesama
    Mencari nafkah untuk keluarga
    Tak lupa shalat tepat pada waktunya
    Bahagia itu bergantung diri kita
    Mengelola realita dan juga asa
  • Tentang Kesucian

    Buat rambutan, buah pepaya

    Buah duku, buah manggis
    Harta yang paling berharga adalah keluarga
    Jagalah agar tetap harmonis
    Beli rawon di Surabaya
    Mampir sebentar ke Madura
    Jiwa adalah pelita kita
    Sucikan terus sepanjang masa
    Bengawan Solo di Surakarta
    Grojogan Sewu di Tawangmangu
    Mari perbaikan ibadah kita
    Agar kita tenang dan damai selalu
    Beli batik di Pekalongan
    Belajar membatik di Laweyan
    Duhai sahabatku yang budiman
    Selaraskan tindakan dengan ucapan dan pikiran
    Gunung Lawu elok rupanya
    Telaga Sarangan tak kalah indahnya
    Masalah demi masalah itu ujian dunia
    Tiada yang abadi selain Sang Pencipta
    Tak usah sesali dan khawatirkan
    Perkara dunia yang mengecohkan
    Pusatkan pikiran pada satu tujuan
    Ikhlaskan semuanya demi Tuhan