Author: Agung Wibowo
-
Menyikapi Ketakutan
Takut.Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata ini?Ya, siapa saja aku yakin pernah mengalami apa yang dinamakan dengan ketakutan. Hanya saja, penyebab dan dampaknya tentu berbeda-beda dari setiap individu.Ada yang takut dengan bencana. Ada yang takut kekurangan harta. Ada yang takut kehilangan pasangan. Tak sedikit yang takut dengan mati. Dan tidak kalah banyak yang takut dengan benda, makhluk hidup atau kejadian tertentu.Ketakutan bukanlah aib ataupun kekurangan. Namun, jika kadarnya sudah “berlebihan” akan membuat kita tidak berdaya. Jika tingkatannya sudah akut, akan semakin menjauhkan diri kita untuk menjadi pribadi yang berkualitas.Sah-sah saja kita memiliki rasa takut. Namun, sudah semestinya kita mampu mengendalikan diri. Karena tidak ada orang besar yang tidak mampu melawan atau mengelola rasa takutnya.Takutmu, mentalmu.Takutmu, penghalangmu.Takutmu, kemunduranmu.Takutmu, ilusimu.So, sudahkah kamu keluar dari ketakutan hari ini?Agung Setiyo WibowoDepok, 19 Oktober 2021 -
Mengapa Banyak Orang Tidak Bahagia?
Hidup ini hanya sekali, guys. Tatkala kita mati, kita tidak bisa mengulagi apa yang telah terjadi. Kecuali, kamu percaya dengan reinkarnasi.
Entah kamu sadari atau tidak, apa yang kamu kejar selama ini untuk menggapai apa yang disebut dengan kebahagiaan. Harta, tahta, ketenaran, atau apapun itu namanya.
Sayangnya, kebanyakan orang fokus pada hasil akhir. Mereka lupa dengan prosesnya. Jadi, di sepanjang hidupnya mereka justru tidak bahagia.
Yang lebih lucu, kebanyakan orang tidak bisa membedakan kesenangan dengan kebahagiaan. Bedanya apa, dong?
Kesenangan itu bersifat sesaat, guys. Naik jabatan, senang. Mendapatkan cuan, senang. Bisa beli barang mewah, senang. Bisa keliling dunia, senang. Bisa berhubungan badan, senang. Dan seterusnya, tak berujung.
Lalu, apa kebahagiaan itu guys? Kebahagiaan itu tidak berhubungan dengan benda atau peristiwa yang terjadi di luar diri kita. Namun, justru datang dari dalam diri, guys.
Kebahagiaan itu adalah pilihan. Jadi, ketika kita mendapatkan “ujian”, kita bisa bahagia. Tatkala kita mendapatkan “keberuntungan”, kita pun bisa bahagia. Mengapa begitu?
Karena hidup ini tentang keseimbangan, guys. Tak selamanya hidup kita senantiasa diliputi yang indah-indah. Tak seterusnya hidup kita diliputi rasa malang. Semuanya bersifat sementara. Tak ada yang abadi. Semua terjadi silih berganti.
So, apa dong kunci untuk bisa berbahagia Mas Agung?
Sederhana saja kok. Pertama, banyak bersyukur guys. Karena semua yang kita alami ini tidak ada yang kebetulan. Jadi, kita harus bisa menyadari hal ini. Jangan lupa menghitung anugerah yang Tuhan berikan dari detik ke detik.
Kedua, jangan membanding-bandingkan guys. Di era digital ini, kita gampang sekali melihat linimasa orang lain. Sepertinya kehidupan orang lain lebih wah. Nampaknya mereka lebih dan lebih dari kita. Padahal, apa yang mereka tampilkan seringkali belum tentu sesuai kenyataan guys. Ingat ya. Akan selalu ada orang yang lebih kaya, lebih cantik, lebih tampan, lebih cuan, lebih terkenal, lebih hebat, lebih pintar, lebih berkuasa, lebih berpengaruh, dan seterusnya. Jadi, yang benar adalah bukan membandingkan diri kita dengan orang lain guys. Tapi membandingkan diri kita hari ini dengan diri kita hari kemarin. Apakah diri kita sudah lebih baik atau belum? Apakah sudah ada progress dalam mewujudkan mimpi? Catet ya guys.
Ketiga, teruslah berupaya guys. Kalau kata salah satu Guru saya, bahagia itu kita dapatkan ketika kita memperjuangkan sesuatu yang kita yakini. So, lakukan saja apa yang membuatmu bisa bahagia guys. Tak usah risaukan hari esok, dan tak usah sesali apa yang telah terjadi. Hiduplah di saat ini, apapun yang terjadi. Terimalah segalanya, jalani saja. Jangan banyak menghakimi. Tak usah banyak mengeluh. Karena pada akhirnya segala hal yang kita lakukan nanti akan dinilai oleh Tuhan. Ingat ya, fokus pada prosess atau progress; bukan hasil akhir ya guys. Karena kita tidak akan pernah tahu, kapan garis akhir kita tiba. Selama kita hidup, masalah akan selalu ada. Semua yang terjadi pada diri kita adalah ujian untuk “naik kelas”. Selama kita tidak mampu menyelesaikan atau melaluinya dengan baik, kita akan senantiasa dihadapkan pada masalah serupa.
Keempat, perbanyak berbagi guys. Ini bentuknya bermacam-macam. Bisa uang, tenaga, waktu, pikiran atau yang lainnya. Intinya, kita membagikan apa yang kita miliki kepada orang lain. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Tak percaya? Buktikan sendiri.
Kelima, ingat mati guys. Mungkin ini terdengar aneh ya? Tapi, percayalah bahwa dengan mengingat mati kita akan senantiasa ingat bahwa hidup ini singkat guys. Kita akan terdorong untuk melakukan hal yang baik dan benar. Kita akan termotivasi untuk nothing to loose. Kita akan terangsang untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Pada akhirnya, kita akan senantiasa mengevaluasi diri untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.
Di luar itu, masih ada seabrek tips untuk menjadi bahagia. Karena kita semua tahu kan ya, versi bahagia kita tidak mungkin sama. Setiap orang memiliki makna masing-masing.
Yang pasti, hidup ini begitu singkat guys. Temukan apa yang membuatmu bahagia. Fokuslah memperjuangkan apa yang membuatmu bahagia. Karena kebahagiaan adalah perjalanan hidup kita itu sendiri.
Selamat mengarungi kebahagiaan guys.
Agung Setiyo Wibowo
Depok. 6 Juni 2022.
-
Inside Out
Hidup memang penuh liku-liku. Ada tawa, ada duka. Ada tangis, ada canda. Semua datang silih berganti.
Sayangnya, kebanyakan dari kita lupa diri. Kita senantiasa mengejar apa yang berada di luar kendali kita. Kita lupa menjelajah ke dalam diri.Inside out. Apa yang terlihat mencerminkan apa yang tak terlihat. Apa yang kita dapatkan meggambarkan apa yang kita yakini.Inside out. Apa yang kita butuhkan semuanya sudah tersedia di dalam.Jadi, sudahkah dirimu menggali apa yang ada di dalam? Hai, bukankah ada mata air yang menentramkan jiwa?Agung Setiyo WibowoDepok, 21 Oktober 2021 -
Perjalananmu, Perjalananku
Hidup adalah perjalanan. Kalimat itu begitu klise terdengar. Namun toh memang maknanya tak lekang oleh waktu.
Perjalananmu berbeda denganku. Perjalananku berbeda dengannya. Kita semua unik.Garis permulaan kita tak sama. Begitu pun garis akhir kita. Setiap orang memiliki cerita masing-masing.Jika memang demikian, apa guna kegalauan? Tak ada faedahnya khawatir, cemas, resah atau ragu.Cintai takdirmu. Nikmati perjalananmu.Agung Setiyo WibowoDepok, 27 Oktober 2021 -
Bersyukur Selamanya
Bersyukur?
Ya, benar. Bersyukur itu maha penting. Karena kunci kebahagiaan ada di situ.Bersyukur adalah pangkal ketentraman batin. Karena kita menerima kenyataan apa adanya. Tak merisaukan masa depan, tak menyesali masan lalu. Ikhlas dengan ketentuan-Nya di manapun berada.Bersyukur adalah kunci kehidupan. Karena itu menjadikan kita mengetahui jati diri.Sudahkah kamu bersyukur hari ini?Agung Setiyo WibowoDepok, 14 Juli 2021