Pernahkah Anda Membayangkan Menulis Buku, Tapi Tidak Punya Waktu?
Bayangkan Anda seorang pejabat publik dengan jadwal padat, seorang pengusaha yang sibuk membangun kerajaan bisnis, atau seorang artis yang setiap harinya dikejar deadline syuting dan panggung. Waktu Anda habis untuk bekerja, berkarya, memimpin, dan mengambil keputusan penting.
Di tengah kesibukan itu, ada satu mimpi yang sering tertunda: menulis buku.
Sebuah karya yang bukan hanya sekadar cetakan di kertas, tapi juga warisan ide, gagasan, pengalaman, dan perjalanan hidup Anda.
Pertanyaannya: siapa yang akan menuliskannya?
Di sinilah saya hadir — seorang ghostwriter. Selama 17 tahun terakhir, saya telah menjadi “pena di balik layar” bagi ratusan decision maker, public figure, dan pemimpin di berbagai bidang.
Ghostwriting: Dunia yang Menarik, Namun Jarang Diketahui
Banyak orang berpikir ghostwriter hanya sekadar penulis bayangan. Padahal, lebih dari itu, ghostwriter adalah jembatan antara ide besar dengan cerita yang memikat pembaca.
Saya pernah membantu seorang pengusaha besar menuangkan kisah perjuangan hidupnya, dari berdagang kecil-kecilan hingga membangun perusahaan bernilai triliunan. Saya juga pernah menuliskan buku seorang pejabat negara yang ingin membagikan strategi kepemimpinan, bukan sekadar sebagai catatan pribadi, tapi juga panduan bagi generasi penerus.
Bahkan, ada juga artis yang ingin menuliskan perjalanan spiritualnya, sesuatu yang jauh dari citra panggung, tapi justru membuat bukunya begitu autentik dan menyentuh hati.
Setiap proyek ghostwriting itu unik. Tidak ada satu pun yang sama. Dan justru di situlah letak keindahannya.
17 Tahun, Ratusan Buku, Ribuan Cerita
Selama 17 tahun, saya terlibat dalam penulisan ratusan buku — mulai dari biografi, semi-biografi, buku kepemimpinan, strategi bisnis, buku motivasi, hingga karya yang menggabungkan storytelling dengan teori manajemen modern.
Ratusan buku itu bukan hanya sekadar “produk tulisan”, melainkan refleksi dari perjalanan hidup orang-orang luar biasa. Dan saya beruntung bisa menjadi saksi mata, sekaligus “arsitek kata” yang menyusun pengalaman mereka agar bisa dinikmati, dipelajari, dan diwariskan.
Tentu, menjadi ghostwriter bukan sekadar menulis. Ada proses mendengar dengan empati, meramu dengan strategi, dan menuturkan dengan seni bahasa. Saya harus bisa masuk ke dalam cara berpikir klien, memahami ritme hidup mereka, lalu menuliskan dengan gaya bahasa yang tetap terasa seperti suara mereka sendiri.
Cerita Menarik di Balik Proses Ghostwriting
Ada banyak kisah di balik layar dunia ghostwriting.
Saya pernah melakukan wawancara maraton dengan seorang tokoh publik dari jam 10 malam sampai subuh, karena hanya di jam itu beliau punya waktu luang. Hasilnya? Kami mendapatkan cerita-cerita personal yang tidak pernah muncul di media manapun, dan justru membuat bukunya menjadi hidup.
Ada juga pengalaman menulis buku seorang CEO, yang awalnya hanya ingin menulis tentang strategi bisnis, namun akhirnya membuka diri untuk membagikan cerita tentang kegagalan terbesar dalam hidupnya. Di situlah letak kekuatan buku itu — bukan hanya sukses yang ditampilkan, tapi juga sisi rentan yang membuat pembaca merasa dekat.
Di balik layar, ghostwriting adalah kombinasi antara psikologi, seni bercerita, dan strategi komunikasi. Saya tidak hanya menulis, tapi juga membantu klien menemukan narasi terbaik yang bisa mengangkat reputasi, memperkuat personal branding, sekaligus memberi dampak nyata bagi audiens mereka.
Mengapa Decision Maker dan Public Figure Membutuhkan Ghostwriter?
Bagi seorang decision maker atau public figure, waktu adalah aset paling berharga. Anda bisa memimpin rapat, mengambil keputusan miliaran rupiah, atau tampil di panggung dunia — tapi menulis ratusan halaman buku? Itu pekerjaan penuh waktu.
Ghostwriter hadir untuk menjembatani:
-
Menghemat waktu – Anda cukup bercerita, saya yang menuliskan.
-
Menyusun narasi strategis – Buku Anda bukan hanya kisah, tapi juga instrumen branding.
-
Meninggalkan legacy – Ide dan pengalaman Anda tidak hilang, tapi terdokumentasi rapi.
-
Menyentuh audiens – Tulisan saya bukan sekadar formal, tapi menggugah dan relevan.
Buku adalah “paspor keabadian” — dan ghostwriter membantu Anda mencetak paspor itu.
Apa yang Membuat Saya Berbeda?
Sebagai ghostwriter dengan pengalaman lebih dari 17 tahun, saya tidak hanya menulis, tapi juga memadukan riset akademis, wawasan praktis, dan storytelling yang memikat.
-
Saya pernah menulis lebih dari 100+ buku dan 1.000+ artikel dalam bidang bisnis, leadership, HR, hingga manajemen.
-
Karya saya telah dipublikasikan oleh penerbit besar, termasuk Gramedia.
-
Sudah lebih dari 100.000 orang — dari eksekutif, pengusaha, artis, hingga public figure — yang mendapatkan manfaat dari tulisan, buku, dan program yang saya fasilitasi.
-
Perspektif saya pernah dimuat di lebih dari 70 media nasional dan internasional seperti The Japan Times, SEA Today, Kompas, Jawa Pos, dan banyak lagi.
Dengan kata lain: saya memahami bagaimana menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi menciptakan dampak dan membangun reputasi.
Ghostwriting Itu Tentang Grow & Glow
Setiap buku yang saya tulis bukan hanya soal grow — bertumbuh dalam pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan — tapi juga tentang glow: bersinar dengan keaslian, kredibilitas, dan cerita yang menyentuh hati.
Saya percaya, buku yang baik bukan sekadar dibaca, tapi juga dirasakan. Ia bisa mengubah cara pandang, memberi inspirasi, dan menjadi legacy yang tak lekang oleh waktu.
Kalau Anda seorang decision maker, artis, pejabat, pengusaha, influencer, atau public figure yang sudah lama ingin menulis buku tapi tidak tahu harus mulai dari mana — mari kita bicara.
Saya akan membantu Anda menemukan cerita terbaik, menuliskannya dengan kuat, dan menerbitkannya dengan standar profesional.
Karena sukses Anda pantas diceritakan, dan dunia pantas mendengarnya.
Hubungi saya langsung via LinkedIn atau WhatsApp: +62 852 3050 4735
Karena bekerja keras itu baik. Tapi membiarkan cerita Anda hidup, menginspirasi, dan bertahan lintas generasi?
Itu baru luar biasa.
#GhostwriterIndonesia #PersonalBranding #LeadershipBook #Biografi #PublicFigure #DecisionMaker #MenulisBuku #BrandStrategy #GrowAndGlow
Leave a Reply