Alya: “Bro, lo tau nggak sih, akhir-akhir ini gue lagi nulis buku, tapi bukan gue yang nulis, loh!”

Dira: “Hah? Maksud lo, lo nggak nulis sendiri? Jadi siapa yang nulis, ‘ghostwriter‘ gitu?”

Alya: “Iya, bener banget! Gue pake jasa ghostwriter buat bantu gue nulis. Kan gue sibuk banget, jadi nggak sempet fokus nulis yang serius.”

Dira: “Wah, gokil! Tapi ghostwriter tuh siapa sih, Dan kenapa banyak yang pake jasa mereka? Gak takut kayak nggak punya identitas gitu?”

Alya: “Nah, itu dia! Ghostwriter tuh kayak ‘penulis bayangan’, yang nulis karya atas nama orang lain, tapi mereka gak dapet credit. Gila, kan? Tapi karena dia bisa nulis dengan gaya yang kita pengen, hasilnya bisa keren banget, tuh!”


Apa Itu Ghostwriter?

Pernah denger tentang penulis bayangan, kan? Yups, itu dia ghostwriter. Secara simpel, ghostwriter adalah penulis profesional yang nulis karya atas nama orang lain, tanpa memperoleh pengakuan langsung. Mungkin lo sering nemuin buku atau artikel yang ditulis oleh orang terkenal, tapi pas lo liat di belakang buku atau artikel itu, nama pengarangnya bukan siapa-siapa yang lo kenal. Nah, itu bisa jadi hasil kerja ghostwriter!

Seorang ghostwriter bakal nulis berdasarkan instruksi dari kliennya, dan sering kali harus menyesuaikan gaya penulisan agar terasa “seperti tulisan asli” klien tersebut. Dari buku, artikel, sampai naskah pidato, mereka ahli dalam menulis untuk orang yang super sibuk atau nggak punya skill nulis, tapi pengen hasil yang keren dan nggak kehilangan suara pribadi mereka.

Kenapa Banyak Orang Pakai Ghostwriter?

Ada banyak alasan kenapa orang lebih memilih untuk memakai jasa ghostwriter. Pertama, ya karena waktu. Banyak tokoh publik, pebisnis, atau influencer yang sibuk banget. Mereka punya ide segudang, tapi waktu buat nulis buku atau artikel itu enggak ada. Jadi, mereka minta bantuan penulis profesional yang bisa mengeksekusi ide-ide tersebut jadi tulisan yang berkualitas.

Menurut Lori Gotlieb, seorang penulis dan editor di The New York Times, ghostwriter menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menulis tapi merasa nggak punya waktu atau kemampuan. “Sebuah buku bukan hanya tentang menulis kata-kata, tapi juga tentang mendalami ide dan merangkainya dengan hati-hati. Itulah kenapa banyak orang menggunakan ghostwriter” (Gotlieb, 2020).

Selain itu, gaya penulisan yang pas juga jadi alasan kenapa orang memakai ghostwriter. Kalau lo ingin nulis buku, misalnya, tapi nggak punya gaya penulisan yang khas, ghostwriter bisa bantu lo menciptakan tulisan yang sesuai dengan karakter dan identitas lo.

Biaya Ghostwriter: Gimana Sih?

Oke, sekarang kita ngomongin duit. Berapa sih tarif seorang ghostwriter?

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Writer’s Digest, tarif ghostwriter bisa sangat bervariasi tergantung proyek dan pengalaman penulis. Untuk penulisan buku, harga mulai dari USD 10.000 (sekitar Rp 150 juta) sampai lebih dari USD 100.000 (Rp 1,5 miliar), tergantung dari kompleksitas buku dan reputasi ghostwriter. Untuk artikel blog atau konten digital, tarifnya bisa mulai dari USD 200 (sekitar Rp 3 juta) per artikel, dan bisa lebih mahal lagi kalau butuh riset mendalam atau penulisan yang lebih panjang.

Kenapa bisa semahal itu? Karena proses menulis bukan cuma soal mengetik kata-kata, bro! Seorang ghostwriter juga harus riset, wawancara, dan menyusun draf dengan cermat. Jadi, ya wajar kalau biayanya cukup tinggi, apalagi kalau lo cari yang udah berpengalaman dan punya portofolio yang solid.

Mekanisme Kerja: Bagaimana Prosesnya?

Jadi, gimana sih cara kerja seorang ghostwriter? Berikut ini alur kerja yang biasanya dilakukan:

  1. Pahami Brief dari Klien
    Di awal, klien dan ghostwriter akan ngobrol dulu buat ngertiin ide dan visi dari proyek itu. Misalnya, kalau lo nulis buku, ghostwriter bakal nanya tentang cerita, karakter, atau tone yang lo pengen.
  2. Outline dan Riset
    Setelah itu, ghostwriter akan bikin outline atau kerangka besar untuk tulisan. Kalau bukunya penuh riset, mereka juga bakal ngumpulin data, wawancara orang-orang penting, atau baca buku lain yang relevan.
  3. Penulisan Draf
    Ghostwriter bakal mulai menulis berdasarkan outline yang udah disetujui. Biasanya, mereka akan kirim draf ke klien buat dikasih feedback.
  4. Revisi dan Finalisasi
    Proses ini penting banget! Klien biasanya minta revisi setelah baca draf pertama, dan ghostwriter bakal ngerjain perubahan sampai semuanya sesuai dengan keinginan klien.
  5. Publikasi
    Setelah selesai, hasil karya itu akan diterbitkan atau dipublikasikan atas nama klien. Dan voila, lo udah punya buku atau artikel keren yang langsung siap buat dibaca!

Do’s & Don’ts dalam Memilih Ghostwriter

Do’s:

  • Periksa Portofolio: Pastikan ghostwriter punya pengalaman dan karya yang relevan dengan topik yang lo mau.
  • Komunikasi yang Jelas: Sampaikan apa yang lo inginkan dari tulisan itu, baik dari gaya bahasa sampai detail kecil lainnya.
  • Cek Ulasan & Rekomendasi: Cari tahu pendapat orang lain tentang ghostwriter yang lo pilih, supaya lo gak salah pilih.

Don’ts:

  • Jangan Pilih Berdasarkan Harga Saja: Ingat, kualitas itu ada harganya. Jangan sampai lo terjebak dengan harga murah tapi hasilnya mengecewakan.
  • Jangan Terlalu Over-Control: Meski lo yang punya ide, biarkan ghostwriter punya ruang untuk kreativitas. Mereka profesional di bidangnya.

Case Study: Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Kasus 1: Buku Otobiografi Seorang pebisnis sukses ingin menulis otobiografi, tapi nggak punya waktu. Dia memilih ghostwriter berpengalaman yang sudah menulis buku-buku serupa. Prosesnya berjalan mulus, tapi ketika pertama kali menerima draf, dia merasa terlalu banyak detail pribadi yang gak perlu. Pelajaran yang Bisa Diambil: Komunikasi yang jelas di awal adalah kunci. Jangan ragu untuk memberi feedback dari awal!

Kasus 2: Konten Media Sosial Sebuah brand besar butuh konten untuk platform media sosial mereka dan memilih ghostwriter untuk menulis artikel dan post. Setelah beberapa bulan, konten yang dihasilkan terasa makin jauh dari tone brand mereka. Pelajaran yang Bisa Diambil: Selalu pastikan ada review berkala untuk menyesuaikan gaya dan tujuan komunikasi agar tetap konsisten.


Kesimpulan

Ghostwriter bisa jadi solusi buat lo yang punya ide brilian, tapi nggak punya waktu atau keahlian buat nulis. Dari harga, cara kerja, hingga tips memilih ghostwriter yang tepat, semuanya perlu lo pertimbangin supaya hasilnya maksimal. Jadi, kalau lo pengen nulis buku, artikel, atau apa pun yang butuh bantuan penulis profesional, ghostwriter bisa jadi partner yang pas!

Referensi:
Gotlieb, L. (2020). Why the Best Writers Use Ghostwriters. The New York Times.
Writer’s Digest. (2021). How to Hire a Ghostwriter.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *