Takdir. Kata ini begitu klise terdengar ya. Namun toh maknanya tak lekang waktu.
Karena kata agama, segala sesuatu telah dituliskan-Nya.
Kita hanya perlu menjalani hidup ini sebaik mungkin. Tidak pasrah tapi ikhtiar. Tidak pasif tapi proaktif. Namun kita ikhlas menerima hasil terbaik untuk diri kita.
Menerima takdir dengan lapang dada memang mudah secara teori atau lisan. Karena lebih banyak orang sulit untuk mempraktikkannya.
Ketidakikhlasan menerima takdir hanya ajan membuatmu sengsara. Mensyukurinya adalah kunci kebahagiaan.
Sudahkah kamu menerima dan mencintai takdirmu?
Agung Setiyo Wibowo
Depok, 13 Desember 2021