Menyelaraskan Nilai Hidup

Nilai.

Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar “nilai”?

Mungkin sebagian diri Anda menghubungkannya dengan angka. Sebagian lagi barangkali mengaitkannya dengan derajat. Sebagian lainnya bisa jadi langsung teringat dengan ukuran.

Tidak ada yang salah dari jawaban di atas. Namun yang saya maksud nilai dalam konteks ini bukan itu, melainkan nilai hidup.

Nilai merupakan sesuatu yang paling Anda anggap penting dalam hidup. Ia mencerminkan kekhasan, jati diri, karakter, atau keunikan Anda.

Nilai ialah faktor mengapa Anda lebih memprioritaskan A dari pada B. Ia menggerakkan, mendorong, mewarnai, atau mempengaruhi segala sikap, perilaku, pengambilan keputusan hingga prinsip hidup.

Tak dapat dipungkiri, nilai pun mempengaruhi bagaimana Anda melihat keberhasilan hingga kebahagiaan. Mengapa demikian?

Ada berjuta alasan untuk mendukung hipotesa tersebut. Namun, izinkan saya untuk menggunakan analogi saja untuk memudahkan pemahaman.

Si A misalnya. Seorang pekerja sosial di sebuah organisasi nirlaba. Begitu idealis dalam memperjuangkan pendidikan. Tidak cocok berkarya dalam lingkungan yang serba cepat. Ia mengutamakan kebebasan dan keseimbangan bekerja-hidup. Kebahagiaan baginya ialah ketika berhasil memperjuangkan pemerataan pendidikan untuk semua kalangan.

Si B lain lagi. Seorang konsultan perencanaan keuangan. Begitu ambisius dalam mencapai target demi target. Ia tidak suka diatur oleh orang lain. Itu mengapa begitu mencintai pekerjaan yang menempatkan dirinya sebagai “bos” atau bekerja sendiri. Ia mengutamakan kemandirian finansial di atas segalanya meskipun sering kali mengorbankan waktu bersama keluarga. Kebahagiaan baginya ialah ketika menjadi pencetak penjualan tertinggi di perusahaannya. Karena ia memang memerlukan pengakuan.

Dari A dan B, apakah Anda bisa mengambil benang merahnya? Saya harap demikian. Yang pasti, Anda tidak bisa membandingkan siapa yang lebih sukses dan bahagia di antara mereka. Karena yang dikejar A dan B sangat berbeda. Lantaran yang diperjuangkan mereka tidak sama. Pasalnya, keduanya memiliki nilai hidup yang benar-benar unik.

Jadi, apa nilai hidup Anda? Apakah Anda telah tahu apa yang benar-benar Anda perjuangkan? Apakah Anda paham apa yang sesungguhnya mendorong Anda untuk melakukan sesuatu?

Jika telah jelas, saya ucapkan selamat. Jika belum, mungkin Anda perlu berhenti sejenak. Menggali jawaban dari dalam diri Anda.

Nilai saya, nilai Anda, nilai kita semua. Jelas, nilai hidup kita tidak sama. Namun, ketika Anda telah menyadari nilai hidup sendiri dan memperjuangkan dalam keseharian, Anda berpeluang untuk lebih berdamai dengan diri sendiri.

Sebaliknya, jika Anda telah memahami nilai hidup namun apa yang Anda lakukan dalam keseharian bertolak belakang, Anda bukan tidak mungkin akan dihadapkan pada konflik batin. Itulah sumber ketidakbagiaan Anda.

Jadi, apakah nilai hidup Anda sudah selaras dengan apa yang Anda jalani dalam keseharian? Hanya nurani Anda yang mampu menjawab.

Salam bahagia,

Mega Kuningan, 21 Februari 2019

Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn

Leave a Reply