Memaknai Panggilan Hidup  

 

                Untuk apa Anda hidup?

Mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan sekarang?

Apakah Anda menikmati apa yang Anda lakukan sekarang?

Mengapa Anda bekerja?

Bagaimana Anda memaknai pekerjaan?

Apa nilai yang dapat Anda berikan kepada sesama?

Jika hari ini merupakan hari terakhir Anda, apa yang ingin Anda lakukan?

Apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup?

Apa yang diharapkan orang lain dari Anda?

Di manakah Anda ingin menjadi “pahlawan”?

Jika kelak Anda wafat, Anda ingin dikenal sebagai sosok yang seperti apa?

Di atas ialah contoh pertanyaan yang saya ajukan kepada diri sendiri. Juga kepada siapa saja yang saya temui dalam riset panggilan hidup masyarakat Indonesia.

Mengapa saya menjalankan penelitian tersebut? Karena saya pernah mengalami “krisis” ketika saya tidak tahu apa yang benar-benar saya inginkan dalam hidup. Lantaran saya pernah “kehilangan rasa” ketika melakukan apa yang saya lakukan. Mengingat saya pernah tidak bahagia dalam bekerja.

Sejatinya apa sih panggilan hidup itu? Tidak ada definisi tunggal yang diamini oleh semua kalangan. Namun, jika boleh saya ringkas, panggilan hidup merupakan “alasan” keberadaan Anda di dunia. Maksudnya?

Jika dikaitkan dengan pekerjaan, panggilan hidup berkaitan erat dengan misi. Artinya, Anda didorong oleh jiwa Anda sendiri untuk turut membantu permasalahan di sekitar dengan kemampuan yang Anda miliki.

Misalnya saja nih. Anda merasa gelisah mengingat angka pengangguran yang begitu tinggi. Panggilan hidup Anda mungkin ingin turut membuka lapangan kerja, oleh sebab itu Anda menjadi pengusaha. Contoh lainnya ketika Anda merasa trenyuh melihat buruknya manajemen bisnis di level UMKM, panggilan hidup Anda tidak menutup kemungkinan menjadi konsultan atau penasehat para pelaku UMKM.

Intinya, panggilan hidup berkaitan erat dengan “DNA” Anda. Ia sejalan dengan suara nurani. Berbanding lurus dengan apa yang diinginkan oleh jiwa Anda. Yang lebih penting, panggilan hidup bersifat personal sekaligus berorientasi spiritual. Maksudnya apa?

Panggilan hidup bukan tentang diri sendiri. Akan tetapi untuk orang lain, bagi sesama. Sebisa mungkin kehadiran Anda bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi orang lain. Sehingga, apa yang Anda lakukan memang “linear” dengan yang Tuhan inginkan.

Jadi, sudahkah Anda menemukan panggilan hidup Anda?

 

Kebagusan, 15 Oktober 2018

Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn

Leave a Reply