“Kesempurnaan hanyalah milik Allah”. Ungkapan ini terdengar begitu klise. Toh tak lekang waktu maknanya bukan?
Tag: Ketidaksempurnaan
-
Mengakui Ketidaksempurnaan
Ya, nggak ada manusia sempurna. Mengakui ketidaksempurnaan insyaallah akan membahagiakan diri.Bukan berarti kita tidak mau memperbaiki diri atau belajar ya. Namun ada beberapa hal yang memang sudah menjadi suratan takdir.Manusia mengupayakan alias berproses. Hasil akhirnya itu urusan Tuhan.Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Karena bukankah manusia itu tempatnya salah dan kurang?Ketidaksempurnaanmu bisa jadi berkahmu kawan. Asalkan kamu mau mensyukuri ya.Terus berikhtiar dan tawakkal ya. Jangan lupa bahagia.Agung Setiyo WibowoJakarta, 29 Agustus 2022 -
Berdamai dengan Ketidaksempurnaan
“Tidak ada orang yang sempurna.”
Ungkapan itu nampaknya begitu sering kita dengar. Namun toh, maknanya tak lekang dimakan zaman.
Tidak jarang, kita memang menuntut kesempurnaan. Akibatnya, kita dihadapkan pada kekecewaan. Ujung-ujungnya bahagia semakin menjauh dari diri.
Ketidaksempurnaan itu lumrah. Karena bukankah kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta? Wajar dong bila kita tidak sempurna dalam banyak aspek.
Jika kita menuntut kesempurnaan, percayalah kita akan sulit untuk meraih kebahagiaan. Karena kita tidak mungkin bisa mengendalikan peristiwa atau situasi yang ada di hadapan kita. Yang bisa kita lakukan hanyalah menyikapi semua itu.
Ini tentu berlaku dalam segalanya. Dari aspek mengurus rumah tangga, bisnis atau pekerjaan.
Daripada menuntut kesempurnaan, mengapa kita tidak mensyukuri ketidaksempurnaan menjadi kesempurnaan versi kita? Bukankah cara pandang memengaruhi segalanya?
Kesempurnaan bukan syarat kebahagiaan. Karena bahagia itu tanpa syarat.
Terimalah ketidaksempurnaan dengan ikhlas. Karena dari situ kita menjadi sadar akan kesempurnaan.
Jadi, sudahkah kamu berdamai dengan ketidaksempurnaan?
Agung Setiyo Wibowo
Bandung, 16 Juni 2022
Sumber gambar: tinybuddha.com