Author: Agung Wibowo

  • Misteri Takdir

    Takdir. Kata ini begitu klise terdengar ya. Namun toh maknanya tak lekang waktu.

    Karena kata agama, segala sesuatu telah dituliskan-Nya.
    Kita hanya perlu menjalani hidup ini sebaik mungkin. Tidak pasrah tapi ikhtiar. Tidak pasif tapi proaktif. Namun kita ikhlas menerima hasil terbaik untuk diri kita.
    Menerima takdir dengan lapang dada memang mudah secara teori atau lisan. Karena lebih banyak orang sulit untuk mempraktikkannya.
    Ketidakikhlasan menerima takdir hanya ajan membuatmu sengsara.  Mensyukurinya adalah kunci kebahagiaan.
    Sudahkah kamu menerima dan mencintai takdirmu?
    Agung Setiyo Wibowo
    Depok, 13 Desember 2021
  • Tentang Perjalanan Itu Sendiri

    Hidup ini tentang perjalanan. Ada suka. Ada duka.

    Perjalanan bukankah begitu menyenangkan? Ya. Itu mengapa kita perlu menikmatinya sepenuh hati.
    Tak ada yang tahu persis perjalananmu seperti apa. Mungkin kamu akan mendapati pemandangan yang indah. Barangkali kamu akan menghadapi masalah.
    Apapun itu, cintai perjalananmu. Karena waktu yang telah berlalu tiada pernah kembali.
    Perjalananmu, perjalananku. Jalani. Syukuri.
    Agung Setiyo Wibowo
    Depok, 9 November 2021
  • Menikmati Perjalanan

    Perjalanan. Kata ini setiap hari kuucapkan dalam hati. Untuk mengingatkan diri betapa berharganya hidup ini.

    Perjalanan. Itulah proses yang mendewasakan. Kita belajar dari jalanan yang penuh ketidakpastian.
    Perjalananku, perjalananmu. Unik. Tak ada yang sama.
    Tak usah sesali apa yang telah terjadi. Tak usah risaukan apa yang akan terjadi. Nikmati saat ini, di mana pun alam membawamu.
    Aku begitu mensyukuri karunia Illahi. Menikmati perjalanan yang tak terulang kembali ini.
    Amor fati.
    Agung Setiyo Wibowo
    Depok, 17 November 2021
  • Tak Kan Tertukar

    Rezeki. Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata ini?

    Apapun itu, sah-sah saja. Karena kata tsb begitu klise.
    Rezeki tak kan tertukar. Semua telah digariskan-Nya.
    Tugas kita hanyalah berupaya sebaik mungkin. Lalu, menerima apapun yang terjadi.
    Karena kalau bukan rezeki kita, sekeras apapun kita mengejar; tak akan menjadi milik kita. Sebaliknya, sepasif apapun kita; rezeki akan datang kepada kita.
    Kita tak pernah tahu, melalui pintu mana rezeki tiba. Kita tak pernah paham, dari siapa kita dihubungkan dengan rezeki.
    Yang terpenting, kita harus mensyukuri rezeki kita. Tak usah sombong jika kita lebih dari yang lain. Tak usah berkecil hati jika kita terlihat kurang dari orang lain.
    Rezekiku, rezekimu. Tak kan tertukar. Sudahkah kamu menjemputnya hari ini?
    Agung Setiyo Wibowo
    Depok, 30 November 2021
  • Que Sera, Sera

    Apa yang terjadi, terjadilah
    Apa yang dihadapi, hadapilah
    Hidup ini begitu singkatnya
    Sayangnya, banyak yang mengabaikannya
    Apa yang berlalu, berlalulah
    Jangan sesali apa yang telah mewarnai hidupmu yah
    Apa yang akan datang, terimalah
    Tak usah risaukan, jangan takut melangkah
    Semua orang adalah guru kehidupan
    Maka, hargai setiap orang yang hadir dalam perjalanan
    Semua kejadian adalah pelajaran
    Ambil hikmahnya, evaluasi dirilah
    Que sera, sera
    Hadapi hidup dengan lapang dada
    Agung Setiyo Wibowo
    Depok, 1 November 2021
  • Ikhlasmu, Bahagiamu

    Ikhlas.

    Kata ini saya rasa menjadi syarat utama untuk berbahagia.
    Apa pasal?
    Karena ikhlas berarti menerima segala yang terjadi pada diri kita. Baik yang sesuai dengan keinginan maupun tidak.
    Kebanyakan orang tidak bahagia bukan karena tidak sukses, kaya, berkuasa, terkenal, berprestasi atau berpunya. Melainkan tidak menerima kenyataan.
    Andaikan kita bisa cerdas berekspektasi, berusaha dan menerima kenyataan, sejujurnya kebahagiaan itu sudah menjadi kepastian.
    Sayangnya, sering kali kita lupa. Bahwa kita tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi di luar diri kita. Kita hanya bisa mengendalikan sikap kita. Dan ikhlas adalah kuncinyam
    Agung Setiyo Wibowo
    Depok, 26 April 2021