Gue masih inget jelas, suatu sore gue duduk di kafe kecil di Jakarta, habis ditolak klien gede yang udah lama gue kejar. Rasanya kayak dunia jatuh ke pundak. Semua kerja keras, pitch deck berlembar-lembar, lembur yang bikin mata panda, tiba-tiba cuma dibalas dengan kalimat singkat: “Maaf, kami putuskan untuk lanjut dengan pihak lain.”

Climax banget kan? Itu momen ketika lo ngerasa semua usaha jadi sia-sia. Gue pulang dengan langkah berat, sambil mikir, “Kenapa sih hidup suka nggak adil? Gue udah coba sebaik mungkin, tapi hasilnya tetap nggak sesuai harapan.”

Tapi justru dari titik rendah itu, gue ketemu satu konsep yang belakangan mengubah cara gue melihat hidup: Amor Faticintai takdirmu

 Kok Bisa Bahagia Justru Dengan Menerima?

Biasanya kita diajarin buat lawan keadaan. Kalau gagal, ya bangkit, fight harder, jangan mau kalah. Seolah-olah kebahagiaan baru datang kalau kita berhasil “menguasai” hidup.

Tapi buku Amor Fati – Cintai Takdirmu karya Rando Kim malah ngajarin hal yang sebaliknya: jangan cuma menerima takdir, tapi cintai takdir itu. Bukan berarti pasrah atau menyerah, tapi melihat bahwa setiap kejadian — bahkan yang pahit — adalah bagian dari hidup yang berharga.

Kedengarannya kontraintuitif kan? Tapi justru di situlah letak kekuatan konsep ini.

Hidup Kayak Playlist Spotify

Bayangin lo lagi dengerin playlist Spotify. Ada lagu yang lo suka banget, ada juga yang kadang bikin lo pengen skip. Tapi bukannya kesel, lo nikmatin aja seluruh playlist itu, karena tanpa lagu yang mellow atau aneh, playlist lo nggak bakal lengkap.

Hidup pun sama. Kalau kita cuma mau yang enak-enak aja, itu kayak pengen playlist isinya cuma satu lagu favorit. Lama-lama bosen. Justru dengan variasi — tawa, tangis, sukses, gagal — hidup jadi punya warna. Nah, Amor Fati ngajarin kita buat nikmatin semua track di playlist hidup kita.

Jadi, Lo Mau Hidup Lawan Arus atau Menikmati Ombak?

Kalau hidup ibarat laut, ada orang yang terus berenang melawan ombak, capek, ngos-ngosan, kadang tenggelam. Tapi ada juga yang belajar surfing — pakai ombak itu buat maju.

Pertanyaannya: lo mau jadi yang mana? 

Apa Itu Amor Fati Menurut Rando Kim?

Buku Amor Fati – Cintai Takdirmu karya Rando Kim ngulik konsep lama dari filsafat Stoik dan Nietzsche, tapi dikemas dengan cara yang sederhana dan relatable. Intinya: hidup nggak selalu bisa lo atur. Ada banyak hal di luar kontrol lo. Daripada stres, mending lo peluk takdir itu, lo cintai, dan lo ambil pelajaran dari situ.

Ada beberapa poin kunci yang gue pelajari:

  1. Terima Ketidakpastian Sebagai Bagian Hidup
    Hidup tuh unpredictable. Kadang dapet rejeki nomplok, kadang kena musibah. Kalau kita berharap semuanya sesuai skenario, siap-siap aja kecewa. Amor Fati ngajarin untuk nerima bahwa “ketidakpastian” itu bagian alami dari hidup.

  2. Penderitaan Bukan Musuh, Tapi Guru
    Rando Kim bilang, momen paling sakit sering jadi guru terbaik. Lo belajar sabar, belajar bangkit, bahkan belajar kenal diri lo lebih dalam. Jadi, jangan buru-buru buang rasa sakit.

  3. Bahagia Itu Bukan Soal Situasi, Tapi Soal Sikap
    Banyak orang mikir, “Kalau gue sukses, baru gue bahagia.” Padahal terbalik: kalau lo bisa bahagia dengan apa yang ada sekarang, lo lebih gampang sukses.

  4. Hidup Bukan Kompetisi, Tapi Perjalanan Personal
    Kita sering banget bandingin diri sama orang lain. Padahal Amor Fati ngajak kita fokus ke perjalanan masing-masing. Semua orang punya “playlist” sendiri, jadi jangan iri kalau lagu orang lain kedengerannya lebih enak.

Aplikasi dalam Kehidupan: Dari Kerjaan Sampai Cinta

Nah, biar nggak cuma teori, gue mau ceritain gimana konsep ini bisa dipraktikkan.

1. Di Dunia Kerja:
Bayangin lo gagal dapat promosi yang lo incar. Normalnya, sakit hati. Tapi kalau pakai mindset Amor Fati, lo bisa lihat itu sebagai tanda bahwa mungkin ada jalan lain yang lebih cocok buat lo. Bisa jadi lo pindah ke divisi lain, atau bahkan nemu kesempatan baru di luar kantor yang ternyata lebih bikin lo berkembang.

2. Dalam Hubungan:
Putus cinta jelas bikin hancur. Tapi dengan Amor Fati, lo belajar melihat putus itu sebagai bagian dari perjalanan. Mungkin pasangan itu hadir cuma buat ngajarin lo sesuatu, bukan buat nemenin sampai akhir. Dengan begitu, lo nggak terus-terusan nyalahin diri atau mantan, tapi bisa move on lebih sehat.

3. Dalam Kehidupan Sehari-hari:
Macet, hujan deras pas lagi buru-buru, atau kehilangan barang kecil. Kalau nggak pake Amor Fati, kita gampang ngomel. Tapi kalau lo belajar nikmatin, bahkan hal-hal remeh bisa jadi latihan sabar.

Gue punya contoh menarik nih. Steve Jobs pernah bilang, lo nggak bisa nyambungin titik-titik (connecting the dots) ke depan, tapi cuma bisa lihat ke belakang. Waktu dia drop out dari kuliah, itu kelihatannya kayak kegagalan. Tapi justru dari situ dia belajar kaligrafi, yang akhirnya jadi inspirasi desain tipografi Apple.

Kalau Jobs marah sama takdir drop out itu, mungkin Apple nggak akan sebagus sekarang. Dia secara nggak langsung mempraktikkan Amor Fati.

Jadi, Apa Untungnya Buat Kita?

Dengan mindset Amor Fati, hidup lo jadi lebih ringan. Lo nggak lagi sibuk ngelawan keadaan, tapi belajar nikmatin setiap fase. Dan dari situ, lo lebih gampang nemu peluang. Karena pikiran lo nggak lagi kehalang sama rasa marah atau kecewa.

Lo jadi lebih tahan banting, lebih fleksibel, dan lebih gampang bahagia.

Playlist Hidup Itu Milik Lo

Balik lagi ke analogi Spotify tadi: setiap orang punya playlist hidupnya masing-masing. Ada yang penuh lagu upbeat, ada yang banyak balad mellow. Lo nggak bisa milih semua lagu, tapi lo bisa milih gimana cara menikmatinya.

Jadi, pertanyaannya sekarang: lo mau terus skip lagu yang lo nggak suka, atau lo mau nikmatin playlist itu apa adanya?

Kalau gue, setelah baca Amor Fati, gue pilih yang kedua. Karena di situlah letak rahasia hidup tenang — dan justru dari situ, kesuksesan dan kebahagiaan bisa datang dengan cara yang nggak terduga.


Nah, bagaimana dengan diri lo? Sudah dapet banyak manfaat dari LinkedIn belum? Sudah tahu cara main LinkedIn yang efektif? Sudah paham jurus jitu dapet kerjaan tanpa melamar, dapet klien tanpa pitching, dapet orderan tanpa jualan, dapet investor tanpa proposal, atau dapet mitra bisnis tanpa menawarkan diri? Ikutin solusi gue ini:

#LinkedInHacks #LinkedInStorytelling #LinkedInThatWorks #Networking #PersonalBranding #AmorFati #CintaiTakdirmu #LifeLessons #MindsetShift #PersonalGrowth #RandoKim #Storytelling #LinkedInNewsletter #SelfDevelopment #GenZMindset #HidupBahagia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *