“Kok gue udah kerja keras, tapi kayaknya nggak berkembang ya?”
“Apa sih, sebenarnya yang pengen gue capai?”
“Kenapa sih gue harus ngelakuin ini?”
Pernah nggak sih kamu mikir kayak gitu?
Di tengah hiruk-pikuk dunia kerja, perkuliahan, atau bahkan saat menjalankan bisnis, kita sering banget kehilangan arah. Kadang kita sibuk dengan tugas atau pekerjaan, tapi lupa sama “why”—kenapa kita melakukannya?
Apa tujuan sejatinya? Nah, di sinilah buku “Start with Why” karya Simon Sinek datang memberi jawaban.
Di buku ini, Sinek mengajak kita untuk memulai segala sesuatu dengan menjawab pertanyaan besar: Kenapa?
Bukan hanya sekadar “apa” yang kita lakukan atau “bagaimana” cara kita melakukannya, tapikenapakita harus melakukan itu?
Prinsip ini nggak cuma berlaku buat pengusaha atau pemimpin, tapi juga buat semua orang, mulai dari karyawan, mahasiswa, bahkan masyarakat umum yang lagi mencari tujuan hidup.
Kenapa Harus “Start with Why”?
Sinek memaparkan bahwa tujuan yang jelas dan alasan yang kuatadalah kunci utama untuk sukses. Gimana sih?
Jadi gini, dalam risetnya, Sinek menemukan bahwa banyak perusahaan atau individu yang sering gagal karena mereka cuma fokus pada “apa” dan “bagaimana” tanpa tahu alasan yang lebih dalam di baliknya.
Misalnya, banyak startup yang sukses bukan karena mereka menawarkan produk terbaik, tapi karena mereka punya visi yang lebih besar yang menarik perhatian banyak orang.
Salah satu contoh sukses yang sering disebutkan Sinek adalah Apple. Apple nggak cuma jualan gadget, mereka menjual visi yang menginspirasi—”think different”.
Kalau kita lihat, Apple sukses karena mereka nggak cuma menjelaskan apa yang mereka jual (yaitu, iPhone), atau bagaimana cara mereka membuatnya (teknologi canggih). Tapi mereka memulai dengan why: mereka ingin mengubah dunia dan membuat kehidupan orang lebih baik lewat teknologi.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Buku Ini?
Kejelasan Tujuan = Kunci Kesuksesan
Buat para pengusaha dan startup founder, temuan ini sangat penting. Kalau kamu nggak tahu kenapa kamu memulai bisnismu, konsumen atau tim kamu juga nggak bakal ngerti kenapa mereka harus peduli.
Bayangkan kalau kamu punya visi yang jelas, yang lebih dari sekadar “untuk menghasilkan uang”, pasti orang-orang akan lebih percaya dan mendukungmu. So, start with why—kenapa kamu mau menjalankan bisnis itu.
Menyentuh Emosi Audiens
Sinek menekankan pentingnya emosidalam pemasaran. Produk bisa keren dan inovatif, tapi jika nggak punya alasan emosional yang kuat, orang nggak akan peduli.
Sebagai karyawan atau profesional, jika kamu punya “why” yang kuat dalam pekerjaanmu, bukan cuma perusahaan yang akan merasa lebih baik, tapi kamu juga akan merasa lebih bermakna dalam pekerjaanmu.
Leadership yang Menginspirasi
Buku ini juga banyak ngomongin soal kepemimpinan yang menginspirasi. Pemimpin yang kuat bukan hanya yang bisa memimpin berdasarkan instruksi atau hasil, tapi yang bisa memberikan alasan kuatkenapa suatu tugas itu penting.
Pemimpin seperti ini bisa membuat orang lain merasa terinspirasi dan bekerja lebih baik. Jadi, buat kamu yang bercita-cita jadi pemimpin, “mulai dengan why” adalah cara yang tepat untuk meraih kepercayaan dan loyalitas tim.
Mari kita ambil contoh Gojek, salah satu unicorn terbesar di Indonesia. Dulu, Gojek berawal dari sekadar ide untuk membantu ojek driver mendapatkan penumpang dengan lebih mudah. Tapi yang bikin mereka jadi besar adalah why mereka: untuk memberdayakan pengemudi ojek dan meningkatkan ekonomi mikro di Indonesia. Ini yang bikin Gojek lebih dari sekadar layanan transportasi; mereka menjadi simbol dari perubahan sosial dan ekonomi.
Begitu juga dengan Tokopedia, yang bukan cuma sekadar e-commerce platform. Mereka mulai dengan why: ingin memberikan kesempatan kepada semua orang di Indonesia untuk berbisnis tanpa batasan. Dengan nilai itu, mereka berhasil merangkul banyak pelaku usaha di seluruh Indonesia, bahkan yang berasal dari daerah terpencil.
3 Takeaways yang Bisa Kamu Terapkan
- Temukan “Why”-mu Sendiri Jika kamu merasa stuck atau nggak tahu tujuan hidup, coba deh luangkan waktu untuk nanya diri sendiri: Kenapa sih gue melakukan ini? Apa yang ingin gue capai?
- Bangun Visi yang Lebih Besar Bukan cuma mikirin apa yang kamu jual atau kerjaan apa yang kamu kerjakan. Fokuslah pada alasan yang lebih besar, yang bisa menginspirasi orang-orang di sekitarmu.
- Konsisten dengan “Why” Tersebut Nggak cukup cuma tahu, kamu juga harus konsisten dengan alasan itu. Kalau kamu jualan produk, buat pelanggan ngerasa kenapa mereka harus pilih produkmu bukan hanya karena kualitas, tapi karena visi yang kamu bawa.
Kesimpulan
Buku “Start with Why” ini nggak cuma cocok buat pengusaha atau pemimpin, tapi juga buat kamu yang sedang mencari arah dalam hidup.
Dengan memahami dan menjalani hidup berdasarkan “why” kita, baik dalam pekerjaan, pendidikan, atau kehidupan pribadi, kita bisa meraih kebahagiaan dan kesuksesan yang lebih besar.
Jadi, kalau kamu merasa masih bingung dengan apa yang sedang kamu lakukan sekarang, coba deh tanya: Kenapa?
Leave a Reply