Bayangkan kamu sedang berdiri di tengah ruangan gelap, semua lampu mati, dan kamu mencari saklar. Kamu tahu pernah ada cahaya di situ, tapi sekarang hanya kegelapan yang menyelimuti. Itu saya, beberapa tahun lalu. Saya sudah “berhasil”: jabatan naik, proyek besar, penghargaan—tapi entah kenapa saya merasa kosong. Saya bertanya: “Apa yang sebenarnya saya kejar? Apa yang membuat saya betul-betul merasa hidup?”
Tiba-tiba, saya menutup buku tugas malam itu dan menangis sendiri karena sadar: saya tidak merasa “menyala” lagi. Saya merasa hanya mengikuti alur, bukan memilih. Semua pencapaian terasa seperti checklist kosong.
Itulah momen klimaks saya—di mana saya akhirnya buka buku What Lights You Up? dan megap-megap (ya, secara emosional) menyadari bahwa: cahaya saya padam bukan karena saya gagal, tapi karena saya lupa mana saklar saya.
Dari titik itu saya mulai perjalanan baru. Dan saya ingin berbagi ke kamu—karena mungkin kamu juga pernah berdiri di ruangan gelap yang sama.
Tag: What Lights You Up?
-
Hidupmu Gak Padam, Kamu Cuma Salah Cari Saklar