Tag: Menyikapi ketakutan

  • Menyikapi Ketakutan

    Takut.
    Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata ini?
    Ya, siapa saja aku yakin pernah mengalami apa yang dinamakan dengan ketakutan. Hanya saja, penyebab dan dampaknya tentu berbeda-beda dari setiap individu.
    Ada yang takut dengan bencana. Ada yang takut kekurangan harta. Ada yang takut kehilangan pasangan. Tak sedikit yang takut dengan mati. Dan tidak kalah banyak yang takut dengan benda, makhluk hidup atau kejadian tertentu.
    Ketakutan bukanlah aib ataupun kekurangan. Namun, jika kadarnya sudah “berlebihan” akan membuat kita tidak berdaya. Jika tingkatannya sudah akut, akan semakin menjauhkan diri kita untuk menjadi pribadi yang berkualitas.
    Sah-sah saja kita memiliki rasa takut. Namun, sudah semestinya kita mampu mengendalikan diri. Karena tidak ada orang besar yang tidak mampu melawan atau mengelola rasa takutnya.
    Takutmu, mentalmu.
    Takutmu, penghalangmu.
    Takutmu, kemunduranmu.
    Takutmu, ilusimu.
    So, sudahkah kamu keluar dari ketakutan hari ini?
    Agung Setiyo Wibowo
    Depok, 19 Oktober 2021
  • Menyikapi Ketakutan

    Takut. Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata ini?

    Aku tak tahu apa masalah spesifikmu. Yang kutahu, sebagai manusia biasa kita memang senantiasa “mengantisipasi” hal-hal negatif atau marabahaya yang tidak kita inginkan dalam hidup. Untuk itulah, kita bersikap takut.
    Sebagian dari diri kita takut kehilangan pekerjaan. Sebagian lainnya takut kehilangan anggota keluarga untuk selama-lamanya. Sebagian lagi takut bisnisnya bangkrut, anak-anaknya tak mendapatkan pendidikan terbaik hingga diselingkungi pasangan. Tak sedikit yang takut dengan kematian.
    Ketakutan sesungguhnya manusiawi selama kita mampu mengendalikannya. Itu menjadi sahabat ketika kita terbantu dalam memitigasi risiko. Namun, itu justru menjadi petaka ketika kita justru merasa tak berdaya dalam bertindak.
    Sekarang, jujurlah dengan diri sendiri. Apa yang membuatmu takut? Apakah karena harta, tahta, popularitas, dan segala bentuk materi duniawi yang fana? Ataukah takut dengan yang memberi rasa takut?
    Hidup terlalu singkat jika kita takut dengan alasan yang keliru. Apa yang menakutkanmu?
    Tabik.
    Agung Setiyo Wibowo
    Citayam, 20 Januari 2020