Pernahkah Anda merasa ide di kepala berputar begitu cepat, tapi ketika hendak dituangkan ke dalam tulisan, tiba-tiba semua buyar?
Atau, Anda sebenarnya punya pengalaman luar biasa—sebagai pengusaha, pejabat publik, atau influencer—namun sulit menemukan waktu untuk menuliskannya agar bisa menginspirasi orang banyak?
Category: Blog
-
3 Tanda Kamu Butuh Ghostwriter Sekarang Juga (Untuk CEO, Artis, Pejabat, dan Public Figure)
-
Anda Tidak Membutuhkan Ghostwriter? Mungkin yang Anda Perlukan Justru Cowriter
Pernahkah Anda terpikir untuk menulis buku, artikel opini di media nasional, atau sekadar membangun jejak digital melalui tulisan yang berpengaruh… tetapi selalu tertunda?
- Ide sudah banyak, tetapi sulit merangkainya.
- Waktu terlalu padat dengan agenda kerja dan kegiatan publik.
- Atau merasa: “Tulisan saya tidak cukup kuat untuk memengaruhi pembaca.”
Jika itu yang Anda alami, percayalah—Anda tidak sendirian. Banyak sekali decision maker dan public figure di negeri ini—mulai dari artis, pejabat negara, anggota DPR, menteri, pengusaha, hingga influencer—menghadapi tantangan serupa. Mereka memiliki gagasan besar, pengalaman berharga, serta sudut pandang mendalam, tetapi kesulitan menyajikannya dalam bentuk tulisan yang mengalir, kuat, dan menginspirasi.
Biasanya, pada titik ini muncul pemikiran: “Sepertinya saya butuh ghostwriter.”
-
Anda Konsultan, Trainer, atau Coach? Punya Buku Bukan Opsional, Tapi Wajib
Banyak orang mengira reputasi dibangun dari jumlah panggung yang mereka isi, jumlah jam terbang yang panjang, atau follower di media sosial yang mencapai puluhan ribu.
Namun izinkan saya mengajukan sebuah pertanyaan sederhana:Jawabannya: tulisan.
-
7 Pertanyaan yang Harus Anda Jawab Sebelum Memilih Ghostwriter
Pernahkah Anda Berpikir, Suatu Hari Nama Anda Akan Tercatat dalam Buku?
Bayangkan suatu hari, di rak-rak toko buku besar, tertera nama Anda di sampul depan. Buku itu bukan sekadar kumpulan kata, melainkan representasi dari perjalanan hidup, pemikiran, dan visi Anda. Orang-orang membacanya, mengutipnya di media sosial, bahkan menjadikannya rujukan dalam diskusi publik.
-
Hidup Lo Capek? Mungkin Bukan Dunia yang Jahat, tapi Pikiran Lo yang Butuh Disembuhin
Pernah nggak sih lo merasa udah berusaha keras, tapi tetep aja hidup kayak nge-prank?
Gue pernah banget. Ada masa di mana gue ngerasa hidup itu unfair. Udah kerja keras, udah berusaha jadi orang baik, tapi tetep aja ada yang kurang. Kayak ada beban di dada, invisible tapi nyata. Gue pikir dulu, “Oh mungkin gue kurang usaha, kurang doa, atau kurang koneksi.” Ternyata bukan itu.