Beberapa bulan lalu, aku pernah merasakan kegundahan yang sama seperti sebagian dari kalian. Di tengah kesibukan, aku tiba-tiba bertanya pada diri sendiri: “Apa sih yang sebenarnya ingin aku wariskan lewat pekerjaan ini? Kalau suatu hari aku berhenti—atau kondisi memaksaku berhenti—apa yang tetap akan berdiri dari semua yang kubangun?”
Author: Agung Wibowo
-
Kenapa Banyak Orang Enggak Bahagia Setelah Kaya?
Kalau kamu pernah bangun pagi, melihat notifikasi saldo, lalu langsung merasa “kok kok rasanya masih kurang?”, saya ngerti banget. Kalau kamu pernah merasa bahwa semakin banyak uang yang kamu punya, semakin banyak hal yang bikin kamu gelisah — saya juga pernah di posisi itu. Kadang pikiran kita seperti: “Kalau aku bisa beli ini, punya itu, liburan sana, pasti hidup bakal lebih bahagia.” Tapi kemudian kenyataan seringkali berkata lain.
-
Kalau Tubuhmu Bisa Ngomong, Apa yang Akan Ia Ceritakan?
Aku mau mulai dengan jujur: dulu aku sering merasa “ada yang salah” dalam diriku. Aku nggak bisa tidur nyenyak, kadang panik tanpa tahu kenapa, atau emosinya meledak-leduk ketika hal kecil terjadi. Tapi ketika aku bilang ke orang “Aku trauma,” rasanya… berat. Seakan-akan aku mengakui bahwa yang lain lebih “normal”, dan aku ini rusak.
-
Masih Worth Itkah Menulis Buku di Tengah Gempuran Media Sosial?
Pernahkah Anda berhenti sejenak di tengah hiruk-pikuk media sosial dan bertanya:
“Apakah menulis buku masih relevan di zaman serba cepat ini?”
Pertanyaan ini sering datang dari para tokoh publik, pejabat, pengusaha, dan influencer yang saya temui. Mereka punya nama besar, punya jutaan pengikut, tapi… di satu titik merasa kosong.
-
Kenapa Otak Kita Didesain Buat Nangkep Narasi, Bukan Fakta Kaku
Gue pernah ada di fase hidup yang rasanya datar-datar aja. Punya pekerjaan oke, circle pertemanan juga asik, tapi entah kenapa kayak kosong. Tiap hari kerja, makan, nongkrong, tidur—ulang lagi. Gue tanya ke diri sendiri: “Ini doang? Masa hidup cuma checklist kegiatan tanpa makna?”