Aku nggak akan bohong: pernah banget gue merasa gagal.
Lulus kuliah dengan statistik OK, kerja keras kirim ratusan lamaran, bikin portofolio. Tapi entah kenapa—seringnya jawaban “terima kasih atas minat Anda”.
Kenyataannya, gue mikir: “Kenapa bukan gue yang dipanggil?”
Gue merasa kayak pesepakbola cadangan—standby, tapi nggak pernah dapat giliran main.
Tag: The Luck Factor
-
Keberuntungan Itu Bisa “Dilatih”: Pelajaran Hidup dari The Luck Factor