Tag: Storytelling

  • Kenapa Storytelling di LinkedIn Bisa Bikin Karier Makin Moncer?

    Kita pasti sering dengar percakapan kayak gini:

    A: “Bro, gue udah sering banget update di LinkedIn, tapi kayaknya engagement-nya gitu-gitu aja deh. Kurang greget!”

    B: “Lu udah coba cerita sesuatu yang relate ke audiens lu belum? Coba pake storytelling. Orang tuh lebih suka baca cerita daripada cuma lihat fakta kering.”

    Jadi, gimana sih caranya bikin LinkedIn kita lebih hidup dan berwarna? Jawabannya ada di storytelling. Kita bukan cuma ngomongin soal menulis panjang lebar, tapi bagaimana mengemas pengalaman, insight, atau pesan penting dalam bentuk cerita yang menyentuh hati dan pikiran audiens kita. Yuk, kita bahas lebih dalam soal pentingnya storytelling di LinkedIn dan kenapa ini bisa jadi game changer buat karier atau bisnis kita.

    1. Storytelling Membangun Koneksi Emosional

    Pernah nggak sih kita lebih ingat cerita yang disampaikan oleh orang daripada deretan data dan angka? Itu karena cerita memicu emosi kita. Menurut teori Emotional Branding dari Marc Gobe, emosi memainkan peran penting dalam membangun hubungan antara brand (atau personal brand) dengan audiens. Orang cenderung mempercayai dan terhubung dengan cerita yang menyentuh hati mereka, karena cerita bisa menciptakan ikatan emosional.

    Di LinkedIn, storytelling memungkinkan kita untuk berbicara tentang pengalaman pribadi, tantangan, dan keberhasilan yang relatable bagi audiens. Misalnya, ketika kita berbagi cerita tentang bagaimana kita berhasil bangkit dari kegagalan saat memulai bisnis pertama, orang akan merasa terinspirasi dan lebih percaya karena mereka melihat sisi human di balik profil profesional kita.

    2. Menyampaikan Pesan dengan Cara yang Menarik

    Kebanyakan orang nggak suka membaca postingan yang terlalu formal atau terlalu teknis. Storytelling membantu kita menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik dan mudah dicerna. Dengan cerita, kita bisa mengubah fakta dan informasi kering menjadi sesuatu yang lebih hidup dan memikat.

    Menurut teori Dual Coding dari Allan Paivio, otak kita lebih mudah mengingat informasi yang disampaikan melalui cerita karena menggabungkan verbal (kata-kata) dan visual (gambar dalam pikiran kita) secara bersamaan. Jadi, ketika kita menceritakan kisah tentang pengalaman kerja atau proyek yang sukses, audiens kita nggak cuma mendengar kata-kata, tapi juga bisa membayangkan situasi tersebut di kepala mereka.

    3. Meningkatkan Trust dan Kredibilitas

    Ketika kita menceritakan pengalaman pribadi di LinkedIn, kita sedang membuka diri dan menunjukkan kerentanan kita. Hal ini justru bisa meningkatkan trust dari audiens. Orang lebih percaya pada seseorang yang berani jujur tentang tantangan dan kesalahan yang pernah mereka hadapi, dibandingkan dengan seseorang yang hanya menampilkan kesempurnaan.

    Menurut teori Authentic Leadership, orang cenderung mengikuti dan mempercayai pemimpin yang autentik, yaitu mereka yang jujur dan terbuka dalam berbagi cerita, bahkan tentang kegagalan. Di LinkedIn, storytelling bisa menjadi cara kita menunjukkan keaslian diri, yang pada gilirannya membantu membangun kepercayaan dari jaringan kita.

    4. Membantu Memperkuat Personal Branding

    Storytelling juga merupakan bagian penting dari personal branding. Bayangkan jika kita selalu berbagi cerita tentang bagaimana kita memimpin tim dengan penuh empati atau bagaimana kita membantu perusahaan mengatasi krisis dengan strategi out-of-the-box. Orang akan mulai mengasosiasikan kita dengan nilai-nilai dan keahlian tersebut.

    Menurut teori Narrative Transportation, saat kita membaca cerita yang menarik, kita akan “terbawa” masuk ke dalam cerita itu dan merasa seperti mengalami sendiri kejadian tersebut. Dengan membagikan cerita yang inspiratif dan edukatif di LinkedIn, kita bisa “mengangkut” audiens kita ke dalam dunia kita, membuat mereka lebih memahami dan mengingat siapa kita dan apa yang kita perjuangkan.

    5. Memperbesar Peluang Interaksi dan Engagement

    Di LinkedIn, algoritma bekerja dengan melihat seberapa besar engagement yang kita dapatkan dari postingan kita. Dan, tahukah kamu? Postingan yang mengandung storytelling biasanya mendapatkan engagement lebih tinggi. Kenapa? Karena orang merasa terhubung dan lebih terdorong untuk berkomentar atau berbagi pengalaman mereka sendiri setelah membaca cerita yang relatable.

    Misalnya, kita membagikan cerita tentang tantangan saat pertama kali pindah kerja ke industri yang berbeda. Orang yang membaca bisa merasa, “Wah, gue pernah ngalamin hal yang sama!” dan akhirnya mereka akan berkomentar, berbagi pengalaman, atau bahkan terinspirasi untuk terhubung dengan kita.

    Tips Praktis untuk Storytelling di LinkedIn

    • Mulai dengan Hook yang Kuat: Buka cerita dengan pertanyaan atau pernyataan yang bikin orang penasaran. Misalnya, “Pernah nggak sih, lu merasa kerja keras tapi nggak dihargai? Gue juga pernah.”
    • Gunakan Struktur Cerita: Pakai struktur dasar cerita: Awal (introduction), Masalah (conflict), Solusi (resolution), dan Kesimpulan (conclusion).
    • Tambah Elemen Emosional: Ceritakan bagaimana perasaan kita saat menghadapi situasi tersebut. Emosi adalah kunci untuk membuat cerita lebih hidup dan terasa nyata.
    • Ajak Audiens Berpikir atau Beraksi: Tutup cerita dengan pertanyaan atau ajakan diskusi yang mengundang orang untuk berbagi pandangan mereka.

    Kesimpulan: Bercerita Adalah Cara Kita Terhubung

    Di era digital ini, LinkedIn adalah ruang publik kita untuk berbagi pengalaman dan insight. Bukan hanya tentang seberapa keren jabatan kita atau prestasi apa yang sudah kita capai, tapi juga tentang bagaimana kita sampai ke titik itu, apa yang kita pelajari dari kegagalan, dan nilai-nilai apa yang kita pegang teguh. Melalui storytelling, kita bisa menunjukkan sisi humanis dari diri kita, membangun hubungan yang lebih dekat, dan akhirnya meningkatkan trust serta membuka peluang karier dan bisnis yang lebih luas.

    Jadi, tunggu apa lagi? Ayo mulai berlatih storytelling di LinkedIn dan lihat bagaimana cerita kita bisa menginspirasi, membangun trust, dan melejitkan karier atau bisnis kita! ✍️