️A: “Eh, bro, kemarin aku interview kerja, udah jawab semua pertanyaannya, tapi kok belum dipanggil-panggil juga ya?”
️B: “Hmm, coba ingat-ingat lagi, kamu jawabnya gimana? Pakai storytelling nggak?”
️A: “Storytelling? Maksudnya gimana?”
️B: “Nah, mungkin di situ masalahnya! Sekarang tuh nggak cukup cuma jawab ‘bisa’ atau ‘pernah’. HRD mau denger cerita. Gimana kamu bisa solve masalah, gimana impact-nya, mereka mau tau ceritanya, bro!”
Pentingnya Storytelling di Segala Aspek
Storytelling bukan cuma buat penulis atau marketer. Saat ini, storytelling is a game changer buat banyak hal, termasuk saat kamu melamar kerja, pitching ke investor, atau bahkan buat personal branding. Kenapa?
Menurut Donald Miller di bukunya Building a StoryBrand, storytelling adalah cara paling efektif untuk berkomunikasi. Otak kita lebih mudah mengingat cerita daripada fakta-fakta kering. Itulah kenapa saat kamu bisa menyampaikan ide atau pengalaman dalam bentuk cerita, orang akan lebih mudah terhubung, percaya, dan ingat.
Studi kasus:
- Melamar kerja: Saat interview, dibanding sekedar bilang “Saya seorang problem solver,” coba ceritakan pengalaman nyata kamu saat menghadapi masalah besar, langkah-langkah yang kamu ambil, dan hasil akhirnya.
- Mengembangkan bisnis: Konsumen sekarang nggak cuma beli produk, mereka beli cerita di balik produk itu. Misalnya, kenapa kamu bikin bisnis ini? Apa masalah yang ingin kamu selesaikan?
- Membangun reputasi dan personal branding: Kalau cuma posting pencapaian tanpa cerita di balik usaha dan perjuangannya, mungkin cuma sedikit yang peduli. Tapi kalau kamu ceritakan struggle di balik kesuksesan itu, audiens akan lebih terhubung dan terinspirasi.
Menurut Brene Brown, “Stories are data with a soul.” Ini artinya cerita bukan cuma sekedar narasi, tapi cara kita memberikan makna dan membangun koneksi emosional dengan orang lain.
Tips storytelling buat kamu:
- Struktur cerita: Mulai dengan setup, masuk ke challenge (konflik), dan tutup dengan resolution (solusi).
- Authenticity: Ceritakan kisah nyata, jangan dibuat-buat. Audiens bisa merasakan kejujuran dalam cerita kamu.
- Emphasize the impact: Jelaskan impact atau hasil dari cerita kamu, bukan cuma prosesnya aja.
So, what’s your story?
Ayo, beranikan diri untuk berbagi cerita di platform seperti LinkedIn. Kamu nggak pernah tahu cerita siapa yang bisa kamu inspirasi atau pintu mana yang terbuka karena cerita kamu!
#Storytelling #PersonalBranding #CareerDevelopment #BusinessGrowth #Leadership