“Kalau aku harus memilih antara ikut main atau benar-benar menang, aku pilih menang—tapi itu berarti banyak yang harus dipangkas.”
Bayangin: kamu berdiri di ujung panggung, lampu sorot menyorot wajahmu. Semua mata tertuju padamu. Kamu tahu cuma satu dari dua tim bisa lolos ke final. Di tangammu ada dua pilihan—jika kamu main aman, mungkin kamu bisa tetap bertahan, tapi peluang lolanya besar. Kalau kamu main habis-habisan, kamu bisa menang besar… atau gagal total.