Aku pernah—dan mungkin kamu juga—merasa stuck.
Di pagi hari, aku bangun, buka ponsel, lalu geser feeds: teman tampak sukses, kolega naik jabatan, konten motivasi penuh energi. Tapi di balik semua itu, aku merasa hampa.
Kadang aku bertanya ke diri sendiri: “Sudahkah aku benar-benar bahagia? Atau hanya tampak bahagia?”
Tag: Martin E. P. Seligman
-
Ternyata Bahagia Aja Nggak Cukup