Real Self-Care: Merawat Diri dengan Cara yang Sebenarnya, Versi Pooja Lakshmin

Bayangkan kamu sedang mengendarai mobil. Semua lancar, mesin bekerja dengan baik, namun tiba-tiba kamu menyadari, bensin hampir habis dan lampu indikator mulai menyala. Apa yang kamu lakukan? Terus saja melaju meski tahu mobilmu butuh pengisian ulang, atau berhenti dan mengisi ulang bensin agar bisa terus melaju dengan baik?

Nah, kadang-kadang kita sebagai manusia bertindak seperti mobil yang kehabisan bensin—terus berjalan tanpa memikirkan betapa pentingnya mengisi ulang energi kita. Inilah yang dibahas dalam buku Real Self-Care karya Pooja Lakshmin: kita sering lupa apa artinya merawat diri dengan cara yang sebenarnya. Bukan sekadar spa atau tidur berlama-lama, tetapi perawatan diri yang menyeluruh, mental, emosional, dan fisik.

Buku ini membuka mata kita tentang pentingnya perawatan diri yang sejati, yang lebih dari sekadar ritual sementara atau trik kecantikan. Ini adalah tentang membuat keputusan yang baik dan sadar untuk diri kita sendiri, tanpa rasa bersalah atau tekanan dari lingkungan sekitar.

Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan perawatan diri yang sejati? Bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita yang sibuk ini? Apakah kita bisa menjadi pengusaha, karyawan, konsultan, mahasiswa, atau masyarakat umum yang tetap produktif dan bahagia tanpa mengorbankan kesehatan mental dan fisik?

1. Self-Care Bukan Hanya Tentang Spa atau Belanja!

Mungkin bagi sebagian orang, self-care terdengar seperti sesi spa atau berbelanja. Tapi, menurut Pooja Lakshmin, perawatan diri yang sebenarnya adalah tentang mendengarkan tubuh dan pikiranmu dengan cara yang lebih dalam. Ini bukan tentang sekadar melarikan diri dari stres, tapi tentang memahami dan merawat dirimu dari dalam. Menurutnya, self-care melibatkan pembelajaran untuk mengenali ketika kamu merasa kelelahan mental, emosional, atau fisik dan melakukan sesuatu untuk memperbaikinya dengan cara yang produktif dan positif.

Best Practices: Sebagai pengusaha atau karyawan yang sibuk, mungkin kamu merasa terlalu banyak tekanan untuk selalu tampil sempurna. Alih-alih menghindar dari rasa stres dengan sekadar berbelanja atau pergi ke spa, coba untuk lebih sadar pada diri sendiri—apakah kamu cukup tidur? Apakah kamu merasa kesepian? Atau, mungkin kamu butuh waktu untuk merenung dan mengevaluasi keputusan yang telah kamu buat dalam hidup atau pekerjaanmu? Pahami apa yang tubuh dan pikiranmu butuhkan. Ini adalah self-care yang sesungguhnya.

Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa perawatan diri yang efektif, seperti cukup tidur dan istirahat mental, dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Ini sejalan dengan apa yang dikatakan Pooja—self-care bukanlah kemewahan, tetapi kebutuhan dasar.

2. Self-Care Adalah Keterampilan yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari

Di dunia yang penuh dengan tekanan dan tuntutan, terutama bagi seorang mahasiswa atau konsultan yang sering berhadapan dengan tenggat waktu, kita sering merasa bahwa kita tidak punya waktu untuk diri sendiri. Tapi, menurut Lakshmin, merawat diri bukanlah tentang melarikan diri dari masalah, melainkan belajar bagaimana menghadapi mereka dengan cara yang lebih sehat. Ini adalah keterampilan yang bisa kita pelajari—mulai dari mendengarkan perasaan kita, menetapkan batasan yang sehat, hingga mengatur waktu untuk diri sendiri.

Lessons Learned: Sebagai seorang mahasiswa, mungkin kamu sering merasa terjebak di antara tugas, ujian, dan kegiatan ekstrakurikuler. Namun, ketika kamu belajar untuk mengenali kapan kamu butuh istirahat, kamu akan lebih produktif dalam jangka panjang. Seperti yang diajarkan oleh Pooja, kadang perawatan diri terbaik adalah dengan memberi izin pada dirimu untuk berhenti sejenak, bahkan jika itu berarti menunda beberapa hal yang tidak begitu mendesak.

3. Memahami dan Mengelola Ekspektasi Sosial dan Budaya Tentang Self-Care

Di Indonesia, ada budaya yang sangat menekankan tentang kerja keras dan pengorbanan untuk keluarga atau pekerjaan. Banyak dari kita merasa tertekan untuk terus bekerja tanpa henti, berpikir bahwa self-care adalah sesuatu yang egois atau tidak penting. Namun, buku ini mengingatkan kita bahwa self-care yang sejati adalah tentang mengatasi rasa bersalah yang sering muncul ketika kita memilih untuk menjaga diri kita sendiri.

Coba lihat cerita tentang seorang konsultan di Jakarta yang merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak berkesudahan. Dengan menerapkan prinsip self-care yang dia pelajari dari Real Self-Care, dia mulai mengatur waktu lebih baik, memperkenalkan batasan di tempat kerja, dan akhirnya mampu meningkatkan produktivitas serta kebahagiaan dalam hidupnya. Ini bukan tentang egoisme, tetapi tentang merawat diri agar bisa memberikan yang terbaik untuk orang lain.


Tiga Takeaways dari Real Self-Care untuk Semua

  1. Self-care yang Sejati Lebih dari Sekadar Ritual – Ini adalah tentang mendengarkan tubuh dan pikiranmu, bukan sekadar melakukan aktivitas sementara yang hanya memberi efek jangka pendek.
  2. Self-care Adalah Keterampilan yang Bisa Dipelajari – Tidak perlu merasa bersalah ketika memprioritaskan diri sendiri. Itu adalah keterampilan yang penting untuk kesehatan mental dan fisik yang lebih baik.
  3. Self-care Juga Mengelola Ekspektasi Sosial – Belajar untuk mengatasi tekanan dari budaya atau lingkungan yang menuntut kita untuk terus berjuang tanpa henti. Self-care sejati juga berarti menetapkan batasan dan merawat diri dengan cara yang lebih bijaksana.

Sekarang, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah cukup merawat diri, atau justru terus mendorong diri untuk bekerja tanpa mengenal batas? Ingat, kamu tak akan bisa memberikan yang terbaik jika kamu sendiri tidak dalam kondisi terbaik.

Jadi, jika kamu merasa artikel ini membantu, jangan lupa untuk like, comment, dan share! Siapa tahu temanmu juga butuh sedikit real self-care dalam hidup mereka. Let’s take care of ourselves, and everything else will follow!

Subscribe sekarang yuk biar lo rutin dapetin tips seputar karier, bisnis, dan pengembangan diri dengan mengklik  bit.ly/LinkedInSuperCareer. Gabung di bit.ly/LinkedInBookCLub untuk bisa terhubung dengan komunitas pecinta buku.
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn

Leave a Reply