Hidup menurutku adalah persembahan. Apakah kamu setuju?
Persembahan untuk Tuhanlah yang pasti. Sebuah bukti ketundukan kita kepada-Nya.
Kenapa persembahan? Karena tanpa-Nya kita kosong. Kita diciptakan dan kelak dileburkan oleh-Nya.
Kita tidak memiliki apa-apa di dunia ini. Yang kita anggap milik kita sejatinya adalah titipan. Tak lebih dari sekedar ujian.
Jadi, apa yang layak dibanggakan? Tak ada. Apa yang bisa disombongkan? Nihil. Apa yang masih dikhawatirkan, ditakutkan, dan dijadikan beban jika sesungguhnya semua itu kita tinggalkan?
Persembahkanlah dirimu lahir dan batin. Ikhlaslah menjalani segala skenario-Nya. Ikhtiar dan tawakkal jadikan kunci. Niscaya hidupmu akan tenteram.
Persembahan tertinggi. Itulah aku menyebut perjalanan hidup ini. Kalau kamu?
Agung Setiyo Wibowo
Depok, 29 September 2020