Gaya hidup. Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata ini?
Siapapun kamu, gaya hidup adalah identitasmu. Itu menggambarkan nilai-nilai yang kamu yakini.
Ada orang penghasilannya relatif rendah tapi hidupnya bahagia. Sebaliknya, banyak orang kaya hidupnya tetap sengsara karena tidak bijak memilih gaya hidup.
Nilai dirimu bukan ditentukan seberapa besar pendapatanmu. Tapi, itu ditentukan oleh seberapa banyak yang kamu berikan kepada sesama.
Apa guna aset, tabungan, atau investasi jika kelak tak dibawa mati? Bukankah lebih baik dibagikan kepada orang-orang yang paling membutuhkan.
Memilih gaya hidup itu gratis. Tapi, tidak dengan konsekuensinya.
Sudahkah kamu memilih gaya hidupmu? Kamu adalah majikan, bukan budak gaya hidupmu. Ingat itu baik-baik, teman!
Agung Setiyo Wibowo
Depok, 2 Maret 2020