Teman.
Tahukah kamu bahwa hidup manusia itu laksana tamu?
Sesederhana itu memang.
Seorang tamu biasanya mampir ke rumah orang lain dalam waktu singkat. Tuan rumah memberikan makanan, minuman atau fasilitas lain seperlunya.
Mana mungkin seorang tamu berhak memiliki apa yang ada di dalam rumah tersebut?
Itu hanyalah perumpamaan.
Sebagian besar manusia berusaha mati-matian memperjuangkan sesuatu yang kelak tidak dibawa di alam keabadian. Padahal, dunia seisinya hanyalah titipan. Bukan milik kita.
Teman.
Sudahkah kamu menyadari posisimu? Untuk apa kamu hidup? Ke mana kamu ingin pergu setelah nyawa sirna?
Kita hanyalah tamu dunia yang tidak lama mampir. Sewaktu-waktu kita kembali kepada-Nya.
Agung Setiyo Wibowo
Depok, 10 Maret 2020