The Islamic Way of Happiness

Apa yang perlu kamu pelajari dari Islam untuk bisa berbahagia, bahkan jika kamu bukan seorang Muslim sekali pun

 

Kebahagiaan adalah dambaan semua orang. Apa yang kita kejar, perjuangkan, dan lakukan detik demi detik merupakan cara kita memaknainya. Apa yang kita butuhkan untuk mencapai titik bahagia sesungguhnya sudah ada pada diri kita masing-masing. Sayangnya, manusia senantiasa mematok standar sendiri-sendiri yang justru menjauhkannya. Kebahagiaan sejatinya tanpa syarat. Kita sendiri saja yang mensyaratkan harus menjadi ini itu, mencapai ini itu, atau memiliki ini itu untuk bisa berbahagia. Buku ini membeberkan bagaimana Islam mengajarkan manusia untuk menjadi pribadi bahagia. Yang menarik, semua ajaran tersebut dapat dibuktikan oleh riset dari berbagai perspektif sains. Mulai kedokteran, kesehatan, psikologi, biologi, filsafat, hingga neurosains.

 

TESTIMONI

Kunci bahagia itu sederhana. Manusia saja yang sering membuatnya ribet. Buktinya, Islam maupun sains modern telah membeberkannya dengan lugas. Masih ragu? Makin penasaran? Atau malah bingung? Temukan jawabanmu di buku ini.

Ali Akbar Hutasuhut
Co-Founder Fuluzz dan Director PT Dinar Madani Sentosa

 

Di dalam tradisi Islam klasik banyak karya terkait kebahagiaan seperti Tahdzib al Akhlaq karangan Ibn Miskawaih atau Tahshil al-Sa’adah karangan al-Naraqi. Untuk konteks saat ini buku The Islamic Way karangan Agung akan memperkaya khazanah Islam tentang kebahagiaan yang isinya jauh lebih kekinian dan mengandung pesan-pesan universal yang applicable oleh siapapun. Bahasanya mengalir jelas sehingga mudah untuk menjadi bacaan serta panduan hidup kita sehari-hari. Selamat membaca dan menemukan kunci kebahagiaan hidup.

Aan Rukmana
Dosen Falsafah dan Agama Universitas Paramadina

 

Buku ini bagus untuk dibaca. Inspiratif dan mencerahkan.

Muhammad Alfan Alfian
Dosen Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta

 

Sejauh ini, Literatur tentang kebahagiaan datang dari perspektif Psikologi Mainstream. Padahal, jauh sebelum itu banyak tokoh psikologi Islam di Abad Pertengahan yang membahas tentang kebahagiaan. Buku yang luar biasa berharga ini menjadi jawaban dari hipotesis tersebut yang bisa membuat raga, akal, ruh dan hatimu berpadu dalam harmoni kebahagiaan.

Dr. Ghozali, S.Psi, M.Si

Dosen Pascasarjana SKSG UI, Paramadina serta Penggagas Ilham Therapy Al-Ghazali

 

Kebahagiaan sesungguhnya tanpa syarat. Sayangnya, manusia senantiasa mensyaratkan harus menjadi, memiliki atau mencapai titik tertentu sebagai parameternya. Alhasil, syarat tersebut tidak pernah terpenuhi. Buku ini laksana oase di tengah gurun yang ditunggu-tunggu oleh kita semua yang mendambakan kebahagiaan. Kebahagiaan juga harus berasal dari kekuatan internal tanpa harus menunggu kekuatan eksternal.

Dr. Febrizal Rahmana, MM
Dosen Universitas Bina Nusantara

Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn

Leave a Reply