Pulang.
Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar nama ini?
Bagi yang merantau, mungkin langsung menghubungkannya dengan mudik. Berkumpul bersama orang tua tercinta dan kerabat.
Bagi yang bekerja, bisa jadi langsung mengaitkannya dengan balik ke rumah. Merajut keceriaan kembali bersama anak dan istri.
Tentu saya, Anda, dan kita semua memiliki makna yang berbeda-beda.
Yang pasti, setiap orang di bumi ini kelak akan pulang. Karena sesungguhnya keberadaan kita di sini hanya sementara.
Pulang ke mana Mas Agung?
Pulang ke tempat kita berasal. Ke Maha Pencipta.
Lantas, sudahkah Anda mempersiapkan bekal untuk pulang?
Jika kita ingin bepergian yang identik senang-senang saja menyiapkan berderet bekal, bukankah kita lebih serius mempersiapkan pulang ke alam keabadian?
Sejauh mana kita serius untuk berniat pulang kepada-Nya?
Sebesar apa persiapan yang telah kita tunaikan untuk kembali ke sumber cinta?
Siap atau tidak siap, kelak kita akan pulang.
Mau-tidak mau, nanti kita pergi untuk kembali
Pulang. Pulang. Pulang.
Agung Setiyo Wibowo
Mega Kuningan, 12 September 2019